Mohon tunggu...
Humaniora

Persepsi dari Luar dan Dalam

28 Desember 2016   14:24 Diperbarui: 28 Desember 2016   14:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AnalisisThe Power of Positivity Brain Games

Dalam film the power of positivity brain games ini bercerita tentang lingkungan atau orang-orang disekitar  yang memberikan pengaruh terhadap seseorang yang bermain basket. Dimana lingkungan yang memberikan dukungan positif terhadap seorang wanita yang sedang bermain basket memberikan stimulus kepada dia bahwa dia pasti bisa dan mampu untuk memasukan bola ke dalam keranjang, tetapi disaat seorang laki-laki yang sudah berpengalaman bermain basket tetapi lingkungan atau orang orang disekitar memberikan pengaruh negatif otomatis dia memiliki persepsi atau anggapan bahwa dia tidak bisa memasukan bola basket ke keranjang.

Apabila kita kaitkan dengan masalah persepsi, video tersebut berkaitan dengan bagaimana pengaruh lingkungan memberikan stimulus dan rangsangan terhadap pikiran seseorang sehingga menciptakan persepsi yang berbeda-beda. Persepsi ini juga memungkinkan kita memilih mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi kita.

Prof.Dedy mulyana, M.A, Ph.D dalam bukunya suatu pengantar ilmu komunikasi menyebutkan bahwa persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap maniusia ini juga sering disebut persepsi sosial. Persepsi sosial ini proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kta alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko.

Pada kasus diatas terlihat bahwa persepsi sosial ini sangat mempengaruhi emosional seseorang sehingga terciptanya persepsi mereka terhadap apa yang mereka lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun