Mohon tunggu...
Yulia Ratnasari
Yulia Ratnasari Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis

Simply Yulia, currently working as an executive during the day and painting and or writing during the night. You'll either find her wandering around the CBD looking at the moody sky or spacing out questioning life.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menikah Mahal, Apa Maknanya?

31 Desember 2017   01:13 Diperbarui: 13 Januari 2018   00:13 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menikah zaman sekarang, terutama di kota-kota besar Indonesia, standardnya mahal dan cenderung berlebihan. Mengundang artis, dekorasi puluhan hingga ratusan juta, baju nikah puluhan juta, undangan ratusan hingga ribuan, foto prewedding keluar negri dan membayar hotel makanan fotografer, totalnya rata-rata 300 juta hingga miliaran.

Bukannya sirik dan tak mampu.

Tetapi sebagai Cina Indonesia, jujurnya undangan yang datang adalah relatif-relatif kami yang mempelainya tidak kenal, seperti: anak sepupu emak, sepupu-sepupu ipar mama, cucu sepupu ipar mertua engkong. Karena dulu diundang, harus balas mengundang.

Lalu si mempelai harus halo-halo dada-dada, harus potong kue (kenapa ada kue? apa maknanya? Isinya juga stereofoam), menuang cairan merah (sepertinya wine) ke tulisan shuang shi (tidak tahu sejarahnya apa dan kenapa, tetapi harus sebagai simbol), ciuman diatas panggung.

Seperti pajangan.

Banyak cerita yang saya dengar, pernikahan ada yang souvenirnya emas 10 gram per orang, undangan 3000 di 3 lantai, doorprize Avanza, Innova. Tapi maksa. Ada yang jual rumah, utang bank.

Dan karena ada perbandingan kakak yang menikah 5 tahun lalu dan tahun depan, harganya naik dan standard aneh-anehnya semakin bertambah. Contohnya, dulu photobooth saja sudah mewah, tetapi sekarang biasanya ada photobox. 

Jadi photobooth dan photobox. Lalu, sekarang ada after party sampai mabuk-mabuk teler untuk yang muda-muda dan tua-tua berjiwa muda. Lainnya, dekorasi dulu bunga-bunga di panggung dan ruangan; sekarang langit-langit biasanya juga dikasih bunga. Ada yang lantainya juga dari kaca dan isinya bunga semua. Seperti hutan dipindah ke ballroom.

Bermodal 'nikah hanya sekali', industri wedding memang  menguntungkan dan sustainable. Semuanya diarahkan oleh EO (event organizer) ke pernikahan yang lebih indah, mewah, dan kalau komentar: wajarnya memang seperti itu.

Apa makna kemewahan dalam pernikahan? Apakah sebagai ajang pamer, atau memang tulus mentraktir orang? Banyak yang menikah sampai menabung-nabung tercekik-cekik bilang menikah mahal, usaha balik modal dari angpao. Nikah malah stress, dipersiapkan setahun sebelumnya, capek semua. Ratusan juta habis dalam 3 jam. Semampunya saja.. 

Kenapa tidak dibuat beli rumah atau buat investasi usaha?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun