Hanya selembar handuk kucal menyampir dilehernya
Menemani mengayuh sepeda tuanya
Terengah-engah deru nafasnya
Namun tak kutemui arti menyerah sedikitpun di wajahnya
Tak ku dapati gambaran lelah di otot-otot kaki tangan yang di paksa menyangga
Hanya ribuan semangat yang keluar dari senyum yang dia lempar pada setiap orang di jalan
Di Jalan Panglima Kota Jakarta
Saksimu wahai Pak Tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!