Mohon tunggu...
Yulia Rahma Kamila
Yulia Rahma Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Membuat tulisan dengan hati yang tenang ditemani secangkir teh sambil memandang jendela

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tempat Wisata Tersembunyi di Kaki Gunung Manglayang

12 November 2022   18:46 Diperbarui: 12 November 2022   19:56 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Gunung Manglayang tidak hanya memiliki objek wisata Batu Kuda, namun ada beberapa objek wisata tersembunyi, salah satunya adalah Curug Cilengkrang.

Curug Cilengkrang, terletak di Desa Cilengkrang, Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. Lokasinya berada di kaki Gunung Manglayang.

Untuk mencapai lokasi objek wisata ini sebenarnya hanya butuh waktu sekira 20 menit dari Pasar Ujungberung, Kota Bandung. Namun jarang diketahui oleh banyak orang.

Dari Jalan AH Nasution atau Ujungberung Kota Bandung, bahkan tidak ada penunjuk arah menuju objek wisata Curug Cilengkrang. Penanda adanya objek wisata yang hanya terdapat di Jalan Cilengkrang 1 berupa sebuah gapura.

Dari gapura tersebut, hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk bisa menikmati air terjun.

Karena tidak terlalu banyak diketahui oleh banyak orang, setiap harinya objek wisata yang dikelola oleh Perhutani Bandung Utara tersebut tidak terlalu banyak dikunjungi, apalagi pada hari biasa.

Tersembunyi

Tidak salah jika Curug Cilengkrang disebut sebagai objek wisata tersembunyi. Bukan hanya karena berada di bawah kaki Gunung Manglayang dan jarang diketahui oleh banyak orang terutama dari luar daerah, namun juga air terjun sama sekali tidak terlihat dari jalan.

Bahkan ketika masuk loket tiket, pengungjung juga tidak melihat secara langsung air terjun di Curug Cilengkrang. Padahal di lokasi objek wisata memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan tempat berfoto, bukan hanya view air terjun, tapi juga suasana hutan yang asri akan menghasilkan gambar bagus dalam frame foto.

Sayangnya akses jalan menuju Curug Cilengkrang, tidak terlalu besar. Dari Jalan Cilengkrang 1, akses jalan hanya berukuran kurang dari 5 meter, bahkan jalan menjadi semakin sempit beberapa ratus meter mendekati loket tiket masuk.

Suasana hutan akan sangat terasa ketika memasuki area objek wisata, jejeran pohon tinggi berada di kanan kiri jalan. Pepohonan tersebut yang 'meny' air terjun ketika awal masuk di loket tiket.

Jejeran pepohonan tersebut menjadi kelebihan tersendiri, suasana pegunungan yang terasa terasa bukan hanya karena pepohonan, air curug juga sangat jernih.

Tidak Hanya 1 Air Terjun

Tidak seperti curug pada umumnya yang menjual satu air terjun, Curug Cilengkrang memiliki keunikan tersendiri, yakni jumlah curug bukan hanya satu.

Terdapat 6 air terjun dengan ketinggian berbeda yang bisa dinikmati di Curug Cilengkrang. Ketiggian air terjun antara 3-6 meter.

Setiap air terjun, memiliki nama sendiri, yakni Curug Batupeti, Curug Papak, Curug Panganten, Curug Kacapi, Curug Dampit, dan Curug Letnan.

Menjadi Tempat Kemping

Curug Cilengkrang juga menjadi tempat orang berkemping. Namun selama masa pandemi ini, aktivitas kemping ditutup sementara.

Namun ke depan aktivitas kemping kemungkinan besar akan dibuka kembali, terlebih lagi sejumlah camping ground sudah dibuka kembali.

Sayangnya , saya tidak bisa melakukan wawancara terhadap pengelola untuk memastikan kapan aktivitas kemping dibuka kembali. Petugas di lapangan enggan untuk dimintai keterangan.

Untuk saat ini, Curug Cilengkrang hanya bisa diakses pada siang hari mulai pukul 07.00 WIB-17.00 WIB.

Namun pandemi Covid-19 membuat kunjungan wisatawan ke Curug Cilengkrang menurun drastis, bahkan pada akhir pekan ini juga hanya satu dua orang yang berwisata ke objek wisata tersembunyi di kaki Gunung Manglayang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun