Sukabumi – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Al-Azhar Sukabumi mengadakan Tabligh Akbar dengan mengundang Ustadz Hilman Fauzi. Kegiatan Tabligh Akbar dilaksanakan pada Kamis, (13/10/2022) di Saung Al-Azhar Endah, komplek SMA Islam Al-Azhar 21 Sukabumi.
Dihadiri oleh Walikota Sukabumi, ketua Yayasan Al-Azhar dan jajarannya, dan diikuti oleh masyarakat umum. Kegiatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW disambut meriah dengan berbagai penampilan dari siswa/i Al-Azhar Sukabumi dan memperebutkan doorprize jutaan rupiah.
Mengusung tema “Dengan Peringatan Maulid Kita Teladani Akhlak Rasulullah SAW sebagai Bekal Pribadi yang Unggul” setidaknya ada empat hal penting yang disampaikan Ustadz Hilman Fauzi. Di antaranya dibuka dengan kisah singkat kehidupan Nabi Muhammad SAW, cara mencitai Nabi Muhammad SAW, sifat yang bisa diteladani, dan muhasabah diri secara bersama-sama.
“Kalau kita cinta terhadap Nabi Muhammad SAW ada 3 S. S yang pertama yaitu perbanyak membaca shalawat. Orang yang paling pelit ialah ketika nama Muhammad disebut ia tidak mau bersholawat. Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali kata Nabi maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Insan yang biasa sholawat, akan terjaga dari mengeluarkan kalimat-kalimat yang buruk,” ucapnya.
Sementara dua S yang lain ialah belajar sirah atau sejarah hidupnya Nabi dan ikuti sunnah Nabi. Seperti kata pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’ maka untuk ke tahap mencintai harus dimulai dengan mengenal Nabi SAW. Jika sudah mengenal dan cinta kepada Nabi SAW maka akan mengikuti ibadah beliau, sifat, akhlak, dan sunnah Nabi.
Ustadz Hilman Fauzi melanjutkan, “Ada empat golongan kata Nabi yang tidak akan tersentuh api neraka. Pertama, Hayyin ialah tenang-menenangkan. Dua, Layyin ialah lembut-melembutkan. Tiga, Qorib ialah dekat-mendekatkan. Empat, Sahlin ialah memudahkan urusan orang lain,” lanjutnya.
Terakhir Ustadz Hilman Fauzi mengajak seluruh jamaah untuk muhasabah diri dan mengingat dosa apa yang telah dilakukan kepada orang tua dan orang sekitar, minta maaflah kepada mereka. Perbanyak bersyukur dan doakan orang-orang sekitar dengan doa yang baik, terkhusus orang tua yang telah membesarkan kita sampai saat ini. Karena siapapun kita saat ini, dahulu kita tetaplah anak dari orang tua kita.
“Ada lima air yang ibu keluarkan untuk anaknya yang tidak akan bisa digantikan. Pertama, air ketuban, saat ibu mengandung anaknya. Kedua, air darah, saat ibu melahirkan. Ketiga, air susu, saat ibu menyusui anaknya. Keempat, air keringat, saat ibu merawat membesarkan anaknya. Kelima, air mata, saat ibu menangis mendoakan anaknya. Ikutilah apa yang menjadi anjuran Nabi SAW, salah satunya dengan hormati orang tua kita, maka Allah akan membahagiakan kita,” ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H