Jadi, Pernikahan tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Kematangan dalam hal fisik, psikologis, emosional, dan finansial sangat diperlukan. Kedewasaan diri secara mental dan finansial juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menjalani pernikahan dan membangun rumah tangga. Inilah mengapa pernikahan dini tidak disarankan, yakni karena kemungkinan mafsadat dan madhorot-nya lebih besar daripada mashlahat-nya.
SUMBER
Al-Baghowi, Husain bin Mas'ud. Â 1990. Ma'alim at-Tanzil. Riyadh. Dar Thoyyibah. J. 6
Al-Maraghi, Ahmad Mushthofa. 1946. Tafsir Al-Maraghi. Mesir: Musthofa Al-Babi Al-Halabi. J.21
Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad. 2006. Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an. Beirut: Ar-Risalah.
Al-Syuyuhi, Jalaluddin, dan Jalaluddin Al-Mahally. Tafsir Jalalain. Kairo: Mushtofa Al-Halabi
Al-Thobari, Muhammad bin Jarir. 2001. Jami' al-Bayan 'an Tafsir Ay al-Qur'an. Â Kairo: Dar al-hijr. J. 18
Katsir, Ibn. 2000. Tafsir al-Qur'an al-Adhim. Beirut: Dar Ibn Hazm
Wijayanti, Dwinanda, dan Werdani. 2016. Pendidikan Ibu Pengetahuan Responden dan Pernikahan Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Â (1): Â 77
[1] Wijayanti, Dwinanda, dan Werdani, "Pendidikan Ibu Pengetahuan Responden dan Pernikahan Dini," Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, No. 1 (2016): 77, diakses pada 21 Maret 2022, http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/166/161.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H