Kalau dilihat sejarah perkembangan bela diri di dunia, maka mulanya cara perkelahian yang dilakukan oleh manusia dahulu kala masih sangat primitif, tidak mengenal aturan sama sekali, karena tujuan akhir dari cara berkelahi saat itu adalah mengalahkan lawan dengan segala cara agar lawan dapat dikuasai atau dibunuh. Cara berkelahi ini berangsur-angsur berubah karena pengaruh kebudayaan manusia, letak geografis negara, dan kepandaian manusia. Dari tahun ke tahun bentuk perkelahian itu makin lama makin sempurna dan akhirnya mempunyai metode/cara yang teratur dan sistematis untuk dipelajari.
Teknik Jiu-Jitsu, Ju-Jutsu atau Ju-Jitsu sudah ada sejak jaman kuno yaitu sekitar lebih dari dua abad sebelum Masehi (230 tahun SM). Jadi sangatlah naif jika ada bela diri yang lahirnya sesudah Masehi mengklaim sebagai induk dari Jiu-Jitsu. Teknik Jiu-Jitsu ini dulunya dipakai oleh para Prajurit/Kesatria Samurai (Samurai Warriors) di Jepang.
Kata "Jiu" atau "Ju" dapat diartikan sebagai kelenturan atau fleksibel. Sedangkan kata "Jitsu" atau "Jutsu" berarti teknik, cara atau metode. Berarti Jiu-Jitsu adalah suatu bela diri yang bersifat fleksibel, ada kalanya lunak ada kalanya keras, ada teknik jarak dekat ada pula jarak jauh, ada teknik mengikuti arus ada pula yang melawan arus.
di dalam beladiri Ju-Jutsu memiliki berbagai teknik yaitu  bantingan, kuncian, tendangan, pukulan, tangkisan dan teknik   Jiu-Jitsu yang lainnya berkembang terus dari tahun ke tahun di negeri Jepang. Tetapi saat itu teknik Jiu-Jitsu hanya dipelajari secara tertutup dan fanatik di kalngan masing-masing marga atau suku.
Kerahasiaan cara belajar teknik Jiu-Jitsu ini baru diketahui untuk dipelajari secara terbuka pada masa pemerintahan Pangeran Teijun (tahun 850-880 M), di mana saat itu mulai dibuka sekolah-sekolah Jiu-Jitsu, tetapi khusus untuk orang Jepang saja. setelah lama -kelamaan berkembang di berbagai negara di dunia sampai di Indonesia berkembang pesat karena banyak yang ingin belajar Ju-Jutsu dengan berbagai tujuan berdasarkan perkembangan jaman, malahan saat ini di jadikan sebagai evant di berbagai kalangan. belajar Ju-Jutsu tidak hanya kalangan pria melainkan juga kalangan wanita.
Di masa perkembangan jaman saat ini perlu kaum muda melestarikan dan mengembangkannya untuk generasi bangsa Indonesia, selai itu juga sebagai alat untuk jaga diri sendiri, saluran hobi, olahraga, dan secara umum untuk menjaga kesehatan. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H