Mohon tunggu...
Yulianus BudiWP
Yulianus BudiWP Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Seperti Sedang Perang

16 Januari 2022   00:56 Diperbarui: 17 Januari 2022   09:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Senja hari ini terasa cepat masuk ke malam sementara segelas teh hangat telah berubah dingin . Aku tersadar telah sejam lamanya duduk menikmati film tentang perang Vietnam. Hingga aku terbawa suasananya. Perang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan karena membawa kesengsaraan bagi semua . Banyak yang harus dikorbankan tidak hanya uang tetapi jiwa dan raga.

Dalam film digambarkan sebelum memulai perang ada beberapa persiapan yang semesti dilakukan. Di sini sang jendral memeriksa kesiapan pasukan, dari perlengkapan  dan peralatan perang sebelum melawan musuh. Sebelum berangkat ke medan pertempuran,  jendral bertanya kepada para penasehat untuk mendapatkan jawaban hal terpenting tentang  strategi.

 Film belum selesai, saya semakin terhanyut seperti masuk dalam alur ceritanya. Jadi ikut merasakan dan mengiyakan sang jenderal dalam hati, "siap Jendral!" 

 Yang terpenting didalam persiapan 'penyerangan' adalah strategi. Dalam bisnis strategi adalah sebuah senjata yang dipersiapkan, termasuk dalam rangkaian persiapan, dari sebelum menentukan produk hingga ketika produk telah laku terjual. Seperti ketika sang jendral, sebelumnya ada strategi dibuat, ada perencanaan dan persiapan yang matang.  Sehingga memudahkan melihat kekuatan dan kelemahan pasukannya, dan juga  lawan.  Sehingga strategi tepat  ditentukan. Singkatnya,prosesnya harus membuat kalkulasi kekuatan dan kelemahan.

Sebentar kita tengok pada teori strategi pemasaran dalam analisisis SWOT. Sobat sering mendengar dan membacanya yaitu(strengths) kekuatan, kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

Samberi  merenungkan kembali 'pelajaran' dari sang jendral, aku teguk teh yang terakhir. Dalam hati mengatakan, "Ketika menjadi 'jendral'  ada yang terpenting, yaitu perencanaan dan strategi. Karena hal terpenting adalah pada bisnis kita, dimana letak kekuatan dan kelemahan atau  positioning. Menurut Philip Kotler, bahwa positioning adalah tindakan merancang produk, dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga konsumen akan mengerti dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan untuk membedakan diri dengan pesaing lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun