Tahun ini pemerintah mulai mencoba untuk menerapkan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah, termasuk SMA Seminari Menengah Mertoyudan. Di seminari, kurikulum ini mulai diterapkan di kelas X dan kelas persiapan pertama.Â
Di kelas X kurikulum ini juga membuat adanya proyek-proyek P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Salah satu proyek yang dikerjakan oleh para seminaris (siswa SMA Seminari Menengah Mertoyudan) mengenai etika makan.
Pada hari Selasa, 30 Agustus 2022 kelompok etika makan dari proyek P5 mengadakan input mengenai etika makan dengan narasumber Bu Yuli dan Bu Martha. Saat itu mereka memberikan input mengenai etika makan yang benar dan juga melakukan uji coba kepada beberapa seminaris.Â
Etika makan ditegaskan kembali agar para seminaris setidaknya mengetahui bagaimana etika yang benar, sehingga mereka bisa memperbaiki etika makannya sendiri. Sebab kelompok P5 etika makan juga melihat keprihatinan para seminaris saat makan di refter (nama ruang makan di seminari).Â
Dilansir dari manfaat.co.id dinyatakan bahwa etika makan diperlukan agar memudahkan penyesuaian diri, meningkatkan rasa percaya diri, mengenal budaya barat, dan mengajarkan sopan santun.
Setelah memahami mengenai pentingnya etika makan, dapat disimpulkan bahwa etika makan yang ditegaskan kembali oleh kelompok etika makan akan sangat bermanfaat bagi para seminaris di masa depan. Karena sejak saat ini mereka sudah mengenal mengenai cara etika makan yang benar.
Sumber : https://manfaat.co.id/manfaat-table-manner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H