Alhamdulillah kita sudah menunaikan Ibadah puasa selama satu bulan penuh. Kemudian, kita menyambut hari raya Idulfitri. Nuansa lebaran ini kita masih dalam kondisi pandemi. Padahal lebaran adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga. Karena dengan berbagai kesibukan masing-masing bisa dipertemukan saat lebaran. Bahkan, setiap menjelang lebaran ada tradisi mudik. Untuk lebaran kali ini pemerintah melakukan pelarangan mudik beberapa hari menjelang lebaran. Qadarullah aku salah satu perantau yang belum bisa mudik. Karena kondisi kesehatan yang belum mendukung, akhirnya aku tidak mudik. Aku akan mudik lebaran hari keenam, menunggu pemberlakukan pelarangan mudik selesai.
Sejujurnya sedih karena tidak bisa mudik. Pasti tak hanya aku saja yang merasakan hal demikian. Beberapa temanku juga belum bisa mudik. Bahkan, para perantau di luar sana juga tak sedikit yang nggak bisa mudik. Untuk kedua kalinya lebaran dalan kondisi pandemi. Kondisi pandemi ini sebenarnya tak akan menjadi penghalang untuk kita bersilaturahim. Lah, gimana caranya? Sekarang zaman itu sudah canggih, ada teknologi yang bernama smartphone. Walaupun kondisi pandemi kita masih bisa menjalankan tradisi silaturahim dengan keluarga, saudara, teman, dan sebagainya. Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kita masih bisa silaturahim melalui virtual. Ini merupakan solusi untuk yang tidak bisa mudik. Berikut ini tips silaturahim lebaran saat pandemi.
Pertama, Silaturahim Virtual
Tradisi silaturahim tetap bisa lakukan saat lebaran di masa pandemi. Hanya saja kita tidak bertatap muka secara langsung seperti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara virtual sejak pandemi hadir ke bumi. Kita juga bisa melakukan hal ini untuk tetap menjalankan tradisi saat lebaran. Â Kita bisa memanfaatkan smartphone untuk silaturahim virtual dengan keluarga, sanak saudara, dan teman. Ada aplikasi WhatsApp yang bisa kita gunakan untuk video call. Aplikasi ini bisa memuat maksimal delapan orang untuk versi terbaru. Jika WhatsApp kamu belum mendukung cara ini, perlu diperbaharui terlebih dahulu.
Saat lebaran kita mempunyai tradisi reuni atau halalbihalal dengan keluarga besar, teman sekolah, atau rekan bisnis. Kita juga tetap bisa menjalankan tradisi tersebut. Untuk kapasitas orang banyak untuk keluarga besar, teman sekolah atau kampus, dan kolega bisnis kita bisa menggunakan meeting conference seperti Google Meet, Zoom Meeting, dan yang lainnya. Pastikan jaringan kita bagus agar tidak menganggu proses saat silaturahim virtual.
Kedua, Ucapan Lebaran Melalui Media Sosial
Saat ini media sosial menjadi alat berkomunikasi sehari-hari. Walaupun tak bertemu kita bisa mengucapkan selamat hari raya melalui media sosial. Mengirimkan ucapan selamat lebaran melalui pesan WhatsApp misalnya. Â Biasanya setiap lebaran banyak orang yang memberikan pesan baik secara pribadi maupun grup. Namun, ucapan tak hanya sekedar kata saja atau formalitas saja mengirimkan ucapan tersebut. Harapannya dengan ucapan ini terjalin silaturahim. Kita bisa bertanya tentang kabar masing-masing, kesibukan, dan hal yang lainnya.
Silaturahim virtual ini berlaku untuk daerah yang kasus covid-19 tak terkendali, daerah yang termasuk zona hitam dan merah bisa menggunakan kedua tips ini. Jika pandemi Covid-19 di suatu daerah masih terkendali, kita bisa melakukan silaturahim secara langsung tapi dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Yuk, tetap patuhi protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjahui kerumunan, dan mengurangi mobilitas.Â
Semoga pendemi segera berlalu, kita bisa beraktivitas seperti biasanya. Di hari yang fitri ini semoga kita menjadi insan yang lebih baik lagi. Meski raga tak bisa berjumpa, semoga silaturahim virtual bisa mempererat tali silaturahim. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat hari raya Idulfitri 1442 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H