Kembang api adalah mainan favorit masa kecil. Biasanya aku dan adik selalu membeli kembang api. Kembang api seperti melambangkan kegembiaraan karena berhasil berpuasa. Ramadan menjadi istimewa. Kami menyalakan kembang api setelah berbuka puasa.
Anak zaman sekarang sudah jarang melakukan tradisi ini. Mereka lebih asyik bermain smartphone daripada bermain kembang api.
Ibu menyebutnya puasa setengah hari. Aku harus menahan lapar dan haus mulai dari terbit fajar hingga azan Zuhur. Ketika azan Zuhur tiba aku langsung bergegas makan. Rasanya bahagia sekali, rasa haus dan lapar terobati. Hehe
Ini salah satu cara melatih puasa saat masa kecilku. Setelah dewasa aku baru tahu bahwa puasa itu ya mulai terbit fajar hingga azan Magrib tiba. Dulu aku lebih sering puasa setengah hari daripada puasa full sehari. Bahkan puasa sampai sore hari pernah karena sudah nggak tahan. Padahal azan Magrib sebentar lagi. Ada yang punya cerita sama kayak gini?
Inilah cerita nostalgia masa kecilku saat Ramadan. Bagaimana dengan ceritamu? Semoga nostalgia ini bisa membuat Ramadan kita kali ini bisa lebih baik lagi. Nggak cuma umur saja bertambah tapi kualitas ibadah Ramadan kita setiap tahun juga bertambah. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H