Mohon tunggu...
Yuliantri
Yuliantri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Silang dan Elastisitas Pendapatan

25 Oktober 2023   16:51 Diperbarui: 25 Oktober 2023   16:57 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


PENGERTIAN Elastisitas Permintaan, Silang (Cross Elasticity) dan Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

1. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.

2. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)

Koefisiean yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau denga ringkas elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat perhubungan di antara keduanya digambarkan oelah elastisitas silang. Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar 1%. Atau Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y.

3. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarna perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan (Ey) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen. Atau Umumnya nilai Ey positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ey elastisitas pendapatannya makin besar. Barang dengan Ey>0 merupakan barang normal (normal goods). Bila nilai Ey antara 0 sampai 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ey>1 merupakan barang mewah (luxurius goods).

Manfaat mengetahui Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan memiliki banyak manfaatnya, di antaranya adalah:

1. Bagi pemerintah

elastisitas permintaan bisa dipergunakan untuk mengukur sejauh mana kebergantungan masyarakat terhadap komoditas tertentu. Misalnya, sejauh mana perubahan permintaan terhadap beras ketika harga beras berfluktuatif. Bila masyarakat "tak peduli" dengan perubahan harga beras, itu artinya kebergantungan masyarakat terhadap beras masih tinggi. Namun, bila naik turunnya harga beras sangat berpengaruh pada permintaan, maka itu artinya masyarakat sudah tak terlalu bergantung lagi pada beras. 

2. Bagi produsen

elastisitas permintaan adalah salah satu cara untuk mengukur bagaimana sifat dari barang yang diproduksi.Di daerah panas, kipas angin bukanlah barang mewah. Hal tersebut semakin dibuktikan ketika harga kipas angin berubah, jumlah pemintaan terhadap kipas angin tak terlalu berubah. Sebaliknya, di daerah pegunungan kipas angin bisa jadi adalah barang mewah karena keberadaannya memang tak sepopuler di daerah panas. Sehingga, naik turunnya harga kipas angin di daerah pegunungan, akan membawa pengaruh pada jumlah permintaannya.

3.   Bagi konsumen

Secara pribadi, konsumen bisa mengukur tingkat kemampuan finansialnya dari elastisitas permintaan yang ia miliki. Bagi seseorang, fluktuasi harga AC tak terlalu bermasalah karena dia memiliki kemampuan finansial yang cukup. Namun, bisa jadi hal tersebut tak berlaku untuk yang lain. Oleh karena itu, elastisitas permintaan bisa mewakili individu untuk menilai sejauh mana kemampuannya atau daya belinya. Semakin sensitif, maka daya belinya semakin lemah karena itu artinya si konsumen baru akan "melirik" barang tersebut ketika harga sudah murah. Sedangkan, semakin tidak sensitif, maka daya belinya semakin bagus karena konsumen tak terlalu peduli dengan harga.


Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

 1. Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)

Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.

Ep =     Persentase perubahan jumlah barang yang diminta

Persentase perubahan harga

Ep =          P/Q . Q/P

A. Angka Elastisitas Harga

a. Elastis (Ed > 1)

Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan permintaan naik 20.

b. Inelastis (Ed < 1)

Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Apabila harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6%. Contoh : perubahan harga beras tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.

c. Elastis Sempurna (Ed = tak terhingga)

Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Elastisitas jenis ini hanya sebatas teori karena pada kenyataannya tidak ada harga yang tetap saat permintaan berfluktuasi. Harga pasti berubah saat permintaan berfluktuasi walau hanya sedikit.

d. Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Berapapun harga yang ada di pasaran, jumlah barang yang diminta cenderung tetap. Hampir sama seperti inelastis, biasanya inelastis sempurna berlaku untuk barang-barang komoditi internasional yang harganya sudah ditentukan secara internasional.

Faktor-faktor Penentu Elastisitas Permintaan

Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas Permintaan

1. Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

    Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang vesar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan.

2. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.

     Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal.

3. Jangka waktu analisis.

    Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka wakt yang singkat perminataan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini.

4. Produk mewah versus kebutuhan.

     Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

 5. Perubahan harga dan barang yang diminta

      Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastic.

  Kesimpulan

     Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Sehingga, Elastisitas Permintaan mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat baik Pemerintah, Produsen, maupun bagi Konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun