Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merak, Badai, dan Monar

11 April 2021   02:03 Diperbarui: 11 April 2021   03:25 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah mewah yang dihuninya dan kehidupan glamour ,  seperti  katanya.

Sebentar  lagi,  sesudah pandemi  ini,  hidupnya  yang baru dimulai.  Sang istri  pria idaman lainnya mulai  sakit-sakitan.  Begitu juga suami Merak. 

Monar akan menikahinya,  bukan dia jika tidak bisa merayu dan mencari  cara agar pria sukses yang  ternyata  dungu itu bisa dikelabuinya.  Dia sedang menghitung berapa  gaji pria  itu dan semangatnya membumbung tinggi.  

Lalu datanglah Badai itu,  bekas teman lamanya dan mereka bergabung bersama.  Merak merasa  ada sesuatu yang mengusiknya. Wanita  yang  baru hadir yang bahagia bersama anak dan pasangannya,  yang selalu gembira  dan rasa tidak  aman Merak, menyerbunya. 

Merak menyebarkan fitnah  bahwa wanita  itu tukang bohong dan segala omongannya tidak bisa dipercaya.  Semua temannya percaya.  Kartu As ada di tangannya,  dia berusaha menyingkirkan wanita  itu,  wanita  yang ia curigai mengetahui  semua kebohongan Merak. 

Monar terus membelanya, semua atas  aduan Merak,   bendera perang dikibarkan,  Badai  tidak  gentar,  dia mengetahui semua kebohongan  Merak dan semua kelicikannya,  dia tidak  peduli,  tetapi ketika Merak menuduhnya pembohong,  dia akan membuktikan siapa  yang berbohong. 

Seluruh anggota  wa grup  mendiamkan Badai,  kecuali beberapa  pria  yang memang tidak dekat dengan  Merak atau dipengaruhi. 

Lalu Badai jarang  muncul,  Merak dan Monar gembira  luar biasa,  rencana perselingkuhan mereka yang akan berakhir di pelaminan akan tanpa  halangan. Badai tidak akan membongkarnya. 

Lalu Badai muncul  lagi,  dengan keras kepala nya ,  membuat jengkel Merak yang tak berhasil menghalaunya . 

Dia membuat ultimatum dan pernyataan bahwa Badai lah yang membuat kelompok  itu tidak kompak. 

Anggota kelompok  mulai pecah,  setiap  perkataan Badai selalu masuk akal dan cerdas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun