Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Penganut Simbiosis Mutualisme, Perselingkuhan di Tempat Kerja

27 September 2020   11:56 Diperbarui: 27 September 2020   12:13 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbiose mutualisma adalah penggambaran tentang hal yang saling menguntungkan di antara dua atau lebih.  Dalam buku pelajaran biologi jaman dahulu digambarkan antara seekor kerbau dan seekor burung. 

Seekor burung hinggap di punggung kerbau,  memakan kutu kerbau,  yang diuntungkan adalah kedua-duanya.  Kerbau jelas lebih senang kutunya hilang,  sementara burung mendapatkan makanan berupa kutu dari punggung kerbau. 

Perselingkuhan di jaman ini memang sudah tidak mengherankan lagi.  Ada yang sembunyi-sembunyi dan ada yang terang-terangan,  ada yang lebih terang lagi si perebut suami atau istri orang merasa unggul daripada istri sah. 

Di perkantoran juga tidak memungkiri adanya perselingkuhan.  Anak training dengan yang senior,  atasan dengan bawahan,  sekretaris dengan bos,  asisten dengan yang diasisteni. 

Beberapa kisah perselingkuhan bisa lintas departemen atau di satu departemen.  Apapun motifnya baik motif ekonomi ataupun motif lain yang berasal dari rumah tangga yang dirasa tidak memenuhi,  tidak ada yang tahu pasti kenapa seorang pria yang memiliki istri cantik,  anak- anak yang menyenangkan,  keluarga yang sejahtera,  jatuh pada seseorang yang jika dilihat nilainya lewat orang lain adalah ' underestimated'.  Benar- benar di luar dugaan. 

Perselingkuhan di dunia nyata dan bukan orang terkenal yang melakukannya.  Hanya orang yang berusaha panjat sosial sepertinya. 

-Seorang penyanyi langgam mendekati seorang pria,  yang bisa memberinya akses pekerjaan lebih baik  dari sekedar pengajsr les privat sebuah mata pelajaran.  Setelah bekerja di sebuah kantor,  dimana sang pria memiliki jabatan strategis,  maka muluslah karier dan moncer kariernya,  mendahului para seniornya.  Endingnya meski semua tahu perselingkuhan mereka disertai dalih hanya atasan,  sang penyanyi langgam meninggalkan pria yang memberinya pekerjaan,  memburu pria di kantor yang sama dengan kedudukan lebih tinggi hingga jadi simpanannya 

-Seorang istri yang disia-siakan suaminya,  suaminya anak orang terkenal dan biasa diberi kemudahan.  Namun melakukan KDRT pada istrinya. Diberi modal berapapun  oleh orang tuanya,  tidak pernah jadi bisnis yang benar.   Istrinya berasal dari keluarga miskin yang dulunya tinggal di sebuah bantaran sungai. 

 Ia tidak ingin melepaskan suaminya karena ikut kecipratan nama besar mertuanya.  Jadilah dia berselingkuh di kantor,  yang memasukkan sebagai pekerja disana adalah mertuanya. Perselingkuhannya sebagai balas dendam,  ia mendapatkan perhatian dan juga uang dari seseorang  yang masih lajang, yang mengajaknya menikah namun dia tolak.  Setelah suaminya meninggal,  ada kejutan,  ternyata pria itu tidak menikahi wanita selingkuhannya dan malah menikahi wanita lain. 

- Seorang wanita berasal dari daerah,  menjadi pekerja kantoran pemula.  Wajahnya menarik,  godaanpun menggema .  Pulang kampung tiap minta uang orang tuanya yang sangat miskin,  tak ada, kemiskinan dan godaan begitu menjeratnya.  Sementara dia belum mendapat gaji yang cukup untuk hidupnya di kota lain.  Ditipu seorang pria,  lalu jadilah acara panjat sosial dari merebut suami orang di kantornya,  hanya agar sekedar bisa hidup layak,  dapat tumpangan kendaraan enak. Lalu naik lagi,  ke level lebih tinggi. 

Masih ratusan cerita tentang perselingkuhan dimanapun di dunia nyata.  Semua masing- masing tergantung pada sifat dan pilihannya.  Orang- orang yang kuat,  tidak akan meniru hal yang merusak rumah tangganya, bahkan sekalipun dirinya hidup di antara para peselingkuh yang menganggap' wajar-wajar saja' 

Kunci ketidakberselingkuhan mungkin bisa sekedar menjadi tambahan. 

-Jika anda kasihan dan menyayangi istri anda jangan lakukan. 

-Jika anda kasihan dan menyayangi anak-anak anda,  jangan lakukan.  Jika iman anda cukup kuat jangan lakukan. Jika anda merasa tiba-tiba begitu dekat dan cocok dengan lawan jenis dan bukan pasangan anda,  beri jarak atau jauhi,  jangan bermain- main dengan perasaan.  Anda sedang bertaruh. Jangan memberi celah sedikitpun.  Jika anda berfikir bahwa anda bukan seseorang yang sangat egois dan memikirkan diri sendiri,  jangan lakukan  perselingkuhan.  Hal di atas adalah nasehat yang sering kita dengar dari siapa saja dan darimana saja  

Biarlah orang lain melakukannya,  namun diri sendiri tidak.  Kadangkala juga bahkan salah mengingatkan orang lain,  karena bukan urusan orang yang lainnya,  kecuali teman yang benar- benar dekat atau keluarga,  memang harus diingatkan. 

Sekian

Bukan menggurui . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun