Kini, Ni'mah dan Rizal telah menyelesaikan pendidikan sarjana di China. Dalam beberapa hari ke depan, mereka berdua akan kembali ke tanah air. Sedangkan Alwi, akan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2018.
Ni'mah mengaku memiliki impian besar untuk menjadi seorang perwira karier di Kepolisian Indonesia. Ia berjanji akan menggunakan kemampuan Bahasa Mandarinnya untuk pengabdian, meskipun menjadi seorang anggota Kepolisian bukanlah hal yang gampang baginya.
"Saya daftar PNS untuk mengajar di sekolah polisi atau saya terjun jadi Polwan. Saya percaya, banyak di departemen seperti Kepolisian, mereka butuh orang yang bisa Bahasa Mandarin. Saya mau bantu dalam bidang komunikasi. Cuma saya akui, itu rada susah," tuturnya.
Sedangkan Rizal, belum memutuskan untuk bekerja di perusahaan ataukah kembali mengajar di pondok pesantren. Namun, ia mempercayai bahwa kemampuan Bahasa Mandarinnya akan berguna ketika kembali ke tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H