“Dahulu, pemeluk Agama Islam di sini mencapai 100.000 orang. Sekarang tinggal 400 namun warga China,” ujar Ahong alias Imam Masjid ini.
Lanjut Ahong, perkembangan Islam di Quanzhou merupakan titik penting (hub) dari persebaran Islam menuju wilayah utara China dan juga menuju Negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Brunei, Filipina dan tentunya Indonesia.
“Dari sini (Quanzhou), penyebaran agama Islam menyebar sampai ke Malaysia, Filiphina dan Indonesia,” tambahnya.
Gus Dur dan Sholat Jum’at di area Masjid Qingjing
Usai berbincang santai dengan Ibrahim, sang Imam Masjid. Kami kemudian melihat dokumentasi masjid. Di sini, kita bisa menemukan kunjungan berbagai orang penting dunia. Yang unik, Presiden Indonesia ke-4, Gus Dur bersama sang putri, Yenny Wahid pernah singgah ke situs umat Islam di China ini. Selain itu, Taufik Kiemas atau Suami Presiden RI ke-5, juga pernah menginjakkan kaki di Masjid Qingjing.
Saat waktu sholat, sekitar 100an Muslim di kota Quanzhou hadir mengikuti ibadah Sholat Jumat. Dari wajah mereka, mereka merupakan muslim perantau dari Provinsi Xinjiang, Qinghai, dan Xian di China.
Refgy, rekan kami, menyebut bila Pemerintah China menaruh perhatian terhadap kehidupan beragama di China. Pemerintah China menanggung biaya operasional masjid bahkan sang imam hingga pengelola masjid memperoleh gaji bulanan dari negara.
“Semua di sini digaji sama pemerintah, termasuk pemeliharaan dan pengelolaan masjid ditanggung negara,” ujarnya.
Arsitektur Islam hingga Makam Sahabat Nabi
Selain mengunjungi masjid bersejarah, kami juga mengelilingi jalan-jalan Kota Quanzhou. Di dekat masjid, tampak jelas rumah-rumah tua yang masih mempertahankan arsitektur islam seperti bentuk kubah masjid. Selain keindahan kota yang memadukan arsitektur Islam, China hingga modern, kota ini juga terdapat makam sahabat Nabi Muhammad SAW.
Sangat mudah menuju lokasi. Dengan menggunakan moda bus umum, kami menuju situs makam sahabat nabi di area Gunung Qingyun. Makam berada area perbukitan. Bagi umat muslim, tak perlu membayar tiket. Cukup menyebut bahwa kita akan berziarah.
Menampaki jalan berjenjang yang dibeton, kami sampai juga pada dua buah makam sahabat nabi. Makam ini sangat terawat bahkan di beberapa titik dilengkapi kamera pengawas, CCTV.
Di atas makam, terdapat 2 helai kain yang menutupi. Namun, tidak diketahui siapa nama sang sahabat nabi itu.