Mohon tunggu...
Feby Dwi Sutianto
Feby Dwi Sutianto Mohon Tunggu... -

a learner

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

17,8 Juta Bayi Lucu Terlahir di China, Berkah atau Bencana?

25 Januari 2017   11:14 Diperbarui: 8 Juli 2017   15:28 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat data 2016, total unemployment rate atau indeks pengangguran terhadap jumlah angkatan siap kerja mencapai 4,02% versi Pemerintah China atau 4,05% versi IMF. Sedangkan tahun 2016, lapangan kerja baru yang tersedia di dalam negeri China mencapai 13,4 juta. Bila ditarik ke jumlah kelahiran di 2016, Pemerintah harus bekerja keras menggenjot terciptanya lapangan kerja baru agar pengangguran bisa terkendali. Ini agar daya beli masyarakat bisa menggerakkan ekonomi domestik.

Tantangan Ekonomi yang Menanti

Namun Ekonomi China saat ini dan mungkin ke depan akan menghadapi tantangan, di antaranya perlambatan ekonomi dunia. Sebagai negara berbasis ekspor, produksi industri dalam negeri China seharusnya mengikuti permintaan dunia. Bila permintaan turun, produksi harus ‘dikendurkan’. Artinya jumlah tenaga kerja ikut berkurang ataupun mengurangi jam kerja.

Bila pemerintah China ‘ngotot’ mengejar produksi, barang-barang made in China akan membanjiri pasar dengan harga murah. Sebagai dampaknya, Pemerintah China harus memberi ‘suntikan’ ke industri untuk menutup biaya produksi. Apakah Pemerintah China ngotot mengenjot pertumbuhan industri yang bisa ‘mengerek’ naik angka pertumbuhan ekonomi?

Bila menengok angka pertumbuhan ekonomi China 5 tahun ke belakang yakni 2012-2016, gairah ekonomi menurun. Ini terlihat dari data IMF bahwa ekonomi negara tersebut hanya tumbuh 6,6% pada tahun 2016 dari sebelumnya tumbuh 7.9% di 2012.

Dengan ekonomi berbasis ekspor yang mulai memudar, China tampaknya harus atau akan mengubah arah ekonomi menjadi negara berbasis konsumsi dalam negeri. Konsumsi tersebut akan menggerakkan roda-roda ekonomi dan datang dari berkah jumlah penduduk serta belanja pemerintah.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun