Mohon tunggu...
Hj YuliantiSenaputri
Hj YuliantiSenaputri Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 2 Cibunigeulis Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya

Teacher and Mompreuner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pembelajaran Sosial-Emosional

24 Maret 2023   23:46 Diperbarui: 25 Maret 2023   00:07 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

1. Fact (Fakta)

a. Mulai Dari Diri

Pada hari Senin, tanggal 14 November 2022 kami mulai memasuki modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional yang dimulai dari alur Mulai Dari Diri.

CGP melakukan refleksi latihan berkesadaran penuh dan kompetensi sosial dan emosional dengan merefleksi sebuah tayangan (video) dan memberikan tanggapan-tanggapan dari pertanyaan, di antaranya tentang situasi sehari-hari yang  menuntut untuk dapat mengelola emosi, situasi menantang saat berhubungan dengan murid-murid, kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun lingkup sekolah yang sudah pernah dilakukan, motivasi dalam melakukan kegiatan, konsistensi kegiatan, serta harapan dan ekspektasi untuk diri sendiri dan murid.

Ada beberapa tugas yang harus diselesaikan dan diunggah di LMS. Salah satu tugasnya:

Mengerjakan tugas B.2.

Menonton video praktik STOP dalam melakukan praktik mandiri.

Mengakses tautan-tautan RPP khususnya di bagian D.

Mengerjakan refleksi pembelajaran setelah setiap poin pembahasan di bagian D.

b. Eksplorasi Konsep

Eksplorasi Konsep dilaksanakan secara mandiri pada hari Selasa, tanggal 15 November 2022.

Ekplorasi konsep dilakukan secara mandiri tentang berapa konsep yaitu

Kesadaran penuh (mindfulness) merupakan bagaimana seseorang mengaitkan antara perhatian atau unsur pikiran, keinginan yang memiliki maksud dan kebaikan serta keingintahuannya terhadap kegiatan fisik yang sedang dikerjakan saat itu;

Ada 5 kompetensi sosial-emosional yaitu

  • Kesadaran diri
  • Pengelolaan diri
  • Kesadaran sosial
  • Keterampilan sosial dan
  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab;

5 Kompetensi sosial-emosional, yaitu berkesadaran penuh dalam pembelajaran yang dapat kita kombinasikan dalam tiga ruang lingkup melalui kegiatan rutin yaitu

  • Kegiatan di luar jam pembelajaran atau kegiatan yang bersifat non akademik contohnya sebelum jam pelajaran dimulai, kegiatan literasi membaca buku selama maksimal 10 menit sebelum pulang atau setelah jam pembelajaran dilaksanakan
  • Kegiatan yang diintegrasikan ke dalam pelajaran seperti melakukan refleksi setiap akhir pelajaran untuk menggali akan kebermaknaan materi yang telah dipelajari, melakukan pembelajaran kooperatif untuk menumbuhkan kesadaran sosial dan rasa empati sesama teman. Teman yang sudah memiliki tingkat pemahaman yang lebih akan suatu konsep membantu dan berbagi pengetahuan dengan teman yang belum memahaminya.
  • Kegiatan Protokol yaitu kegiatan yang sudah terbiasa dilakukan dan dijadikan kesepakatan-kesepakatan warga sekolah serta secara mandiri diterapkan peserta didik sebagai respon karena adanya situasi tertentu seperti membiasakan mengucapkan sapaan-sapaan humanis untuk membiasakan  warga sekolah untuk mengucapkan kata-kata positif dan meminimalisir ujaran negatif, membudayakan rasa hormat menghormati dan menghargai teman ketika sedang berbicara.

Untuk mendalami materi di atas dalam eksplorasi mandiri setiap CGP diberikan beberapa pertanyaan untuk menggali lebih dalam terkait materi pembelajaran sosial emosional dari hakiktat PSE, pentingnya PSE, 5 kompetensi sosial emosional, latihan berkesadaran penuh, hubungan otak dengan latihan berkesadaran penuh, dan manfaat berkesadaran penuh.

c. Eksplorasi Konsep-Forum Diskusi

Penerapan 5 kompetensi sosial-emosional :

  • Kesadaran diri : Pengenalan Emosi

Ketika seseorang mengalami gejolak emosi tertentu maka orang tersebut harus menamai emosi apa yang terjadi.  Seperti merasa marah, merasa sedih atau merasa kecewa.

  • Pengelolaan diri : Mengelola Emosi dan Fokus

Bertumpuknya pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersamaan akan menyebabkan hilangnya fokus dan munculnya ketegangan. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut perlu menenangkan pikiran dengan menarik napas panjang. Kondisi tenang yang terbentuk akan mengembalikan fokus dan emosi jadi terkendali sehingga dapat melanjutkan aktivitas dan fokus terhadap pekerjaan selanjutnya. 

  • Kesadaran sosial : keterampilan berempati

Keterampilan yang muncul dari diri seseorang ketika seseorang telah mengenali emosi yang terjadi dan mengelola emosinya sehingga dapat berpikir dengan tenang dan mulai untuk memahami lingkungan di sekitarnya. Mulai merasakan apa yang orang lain alami dan mencoba memosisikan dirinya terhadap posisi yang orang lain sedang alami. Sehingga dalam menghadapi orang bukanlah tindakan penghukuman akan tetapi kepedulian dan empati yang muncul.

  • Keterampilan berhubungan sosial : resiliensi

Keterampilan yang berusaha untuk menjadikan kesulitan itu sebagai kekuatan untuk bangkit dan mencari solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan tidak menghindari dan menghilangkan kesulitan. Dalam menyelesaikan kesulitan seseorang dapat mendayagunakan sumber daya lenting seperti potensi dan kekuatan apa yang dimiliki untuk menyelesaikan kesulitan, bagaimana keadaan saya sekarang memungkinkan tidak untuk menghadapi kesulitan tersebut dan selanjutnya apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut.

  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Kemampuan yang muncul akibat dari pembiasaan dan pelatihan secara konsisten untuk tidak reaktif menghadapi sebuah permasalahan akan tetapi selalu dengan pertimbangan yang matang dengan analisis seluruh aspek sebelum mengambil sebuah langkah dan keputusan, apa saja yang bisa dijadikan option solutif yang disertai akibat-akibat yang akan muncul.

d. Ruang Kolaborasi -- Pembelajaran Sosial dan Emosional

Ruang kolaborasi sesi 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 November 2022 pukul 20.00-22.15 bersama Fasilitator Ibu Herlina Endah Lestari. CGP secara berkelompok diminta mendiskusikan implementasi penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial-emosional yang sudah CGP lakukan untuk murid.

Ruang kolaborasi sesi 2 dilaksanakan pada hari Jumat 18 November 2022 pukul 16.00- 18.15. CGP bersama rekan kelompok telah melakukan analisis mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing dan saling memberikan umpan balik kepada kelompok lain.

Ruang Kolaborasi (Unggah Hasil) -- Pembelajaran Sosial dan Emosional

CGP mengunggah hasil kelompok anda berupa bentuk penerapan pembelajaran 5 kompetensi sosial emosional.

Berikut link tugas yang sudah dibuat :

https://docs.google.com/document/d/1ktaAlpHbV9a1UExhuwycJb3SIOTIGcJrwuFSgQSdGXI/edit?usp=share_link

..\2.2.a.5.2 Ruang Kolaborasi - Modul 2.2 Ide Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional.mp4

Refleksi Terbimbing -- Pembelajaran Sosial dan Emosional

CGP melakukan refleksi dan metakognisi terhadap proses pembelajaran yang telah mereka lalui serta menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diampu.

e. Demonstrasi Konstektual -- Pembelajaran Sosial dan Emosional

Pada tanggal 21 November 2022 kami memasuki Ruang Demonstrasi Kontekstual, untuk mendemonstrasikan pemahamannya tentang implementasi pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional ke dalam pembuatan RPP nya.

Langkah-langkah yg dapat diikuti :

1. Tentukan minimal 2 kompetensi sosial dan emosional yang akan di implementasikan, dan berikan alasannya.

2. Pilih 1 RPP atau RPL yang sudah ada dan implementasikan 2 KSE yg sdh dipilih dalam RPP/RPL tersebut.

3. CGP boleh mengacu pada RPP yg sdh dijelaskan di D1 dan D2 dalam implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional pada tahap Eksplorasi Konsep.

4. Sesuaikan penyampaian dan instruksi pembelajaran dg konteks kelas Bapak Ibu.

5. Unggah RPP Bapak Ibu pada tautan LMS di room Demonstrasi Kontekstual.

CGP diminta menerapkan pembelajaran sosial dan emosional  berbasis kesadaran penuh dalam mata pelajaran yang  diampu dengan cara membuat RPP Pembelajaran Sosial dan Emosional.

f. Elaborasi Pemahaman

Saya mengikuti kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama instruktur Reni Nurhapsari, narasumber, dan sesama CGP pada tanggal 24 Nopember 2022  SESI 2 Pukul 15.30-17.00 WIB. Dalam kegiatan elaborasi pemahaman, saya memperoleh tambahan informasi dan contoh-contoh yang menguatkan pemahaman pada PSE. Berikut materi Elaborasi yang disampaikan oleh instruktur :

https://drive.google.com/file/d/1mLLpaJ6DaeSghYh9Uy65sE6784m7uwij/view?usp=sharing

g. Saya juga membuat Koneksi Antar Materi dan rencana Aksi Nyata. Koneksi antar materi yang saya buat berupa infografik yang menggambarkan pemahaman pada PSE dan kaitan antara PSE dan pembelajaran berdiferensiasi. Ketika membuat koneksi antar materi, saya membaca kembali materi PSE, mencermati video, tugas ruang kolaborasi, dan RPP yang sudah dibuat, sehingga memperoleh gambaran utuh mengenai PSE dan kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Pada rencana aksi nyata, saya telah membuat RPP yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi dan PSE.

Adapun tugas-tugasnya saya sematkan ke dalam link berikut:

https://docs.google.com/document/d/1ZQ-QZRtQtr6fE0Od4iWFz6isrZxJgMen/edit?usp=sharing&ouid=114167191976258536277&rtpof=true&sd=true

Tugas Koneksi Antar Materi, saya sematkan di:

https://drive.google.com/file/d/1dFNZMh4j7eDKO-FrtOKQTXYVRMpVRGYH/view?usp=sharing

Tugas aksi nyata saya sematkan pada link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1jg6dkbkh9SQpwJqmvkUxP1C-XT03Bodo/view?usp=share_link

2. Feeling (Perasaan)

 

Saat mempelajari materi baru saya merasa senang dan bersyukur karena saya menjadi lebih mengetahui bagaimana mengenali serta mengendalikan emosi dan kesulitan, bagaimana menyikapi peserta didik dengan memunculkan rasa empati bukan penghukuman. Rasa bahagia bisa saling berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan praktik baik yang mampu mengarahkan peserta didik untuk bahagia dan merdeka.

Penerapan Kompetensi Sosial dan Emosional dalam pembelajaran di kelas merupakan hal baru bagi saya, meskipun sesekali pernah melakukan teknik STOP untuk meningkatkan kesadaran penuh. Saya sangat antusias ketika mengikuti alur pembelajaran di modul PSE, dan bersemangat untuk menerapkan KSE dalam pembelajaran di kelas.

3. Benefit (Manfaat)

Mengubah mindset dalam menyelesaikan kesulitan, tidak reaktif akan tetapi reaktif, pikir secara matang tidak teburu-buru dan menciptakan suasana tenang dalam berpikir dan bertindak. Setelah mempelajari materi PSE ini saya jadi mengetahui bagaimana untuk mengembalikan fokus dan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dalam kelas, kegiatan sekolah dan budaya positif. Saya mendapat inspirasi berupa contoh-contoh yang dapat saya modifikasi dan adaptasi untuk diterapkan. Melalui proses pembelajaran ini, saya menyadari bahwa KSE sangat diperlukan oleh guru untuk melakukan berbagai kegiatan dan untuk mengoptimalkan potensi siswa.

4. Cautions (Kendala)

Kendala yang dihadapi adalah bersamaan dengan tugas tambahan sekolah yang menyebabkan CGP harus bisa memanajemen waktu dalam mengerjakan tugas ada di LMS. Mengubah mindset teman sejawat dan peserta didik tidak semudah yang kita bayangkan membutuhkan proses yang cukup menyita energi dan pemikiran. Belum lagi signal yang tidak bersahabat dan aplikasi dari LMS nya yang seringkali terkendala (error) membuat pikiran semakin galau.

5. Creativity (Ide/Gagasan)

CGP akan berusaha mencoba untuk menerapkan pembelajaran sosial emosional di kelas dan membagikan praktik baik ini kepada rekan guru yang lain sehingga perubahan akan lebih cepat dirasakan murid. Perlu diadakan kolaborasi, membuka ruang pikiran untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan seluruh warga sekolah khususnya guru-guru untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berpusat pada anak dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional.

Dengan mempelajari modul PSE, saya dapat mengenali perasaan, mengelola diri, memahami orang lain, membangun komunikasi, dan mengambil keputusan dengan lebih baik. Sehingga, saya akan bisa melaksanakan pembelajaran dan berbagai kegiatan baik kegiatan di sekolah, di masyarakat, dan di keluarga dengan lebih baik dan bertanggung jawab.

Melalui penerapan KSE, saya yakin siswa akan menjadi orang yang mampu menghadapi masalah, menemukan solusi atas masalahnya, dan menjadi orang yang berkarakter baik.

6. Process (Kesimpulan)

Sebagai calon guru penggerak harus mampu menciptakan merdeka belajar dengan memulai dari diri sendiri. Bergerak dengan mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dalam kegiatan sehari-hari, selanjutnya menggerakkan warga sekolah dengan membuat komunitas praktisi yang mampu bersinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid.

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk

  • Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif
  • Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain membangun dan
  • Mempertahankan hubungan yang positif serta
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun