Bagi orang2 beragama seringkali mereka beranggapan bahwa tempat bersemayamnya Tuhan adalah di dalam hati sehingga mereka seringkali mengambil keputusan berdasarkan apa kata hati dan menganggapnya sebagai suara Tuhan.
Berbeda dengan orang2 Atheis yang mengatakan bahwa tempat tinggalnya tuhan (t kecil) adalah dipikiran mereka sehingga tak perlu memedulikan kata hati. Pikiranlah yang mengatur semuanya sehingga yang menentukan baik buruknya sesuatu adalah pikiran, tak ada kata haram ataupun dosa karena semuanya adalah halal dan yang ada hanyalah konsekuensi.
Lantas dimanakah sebenarnya tempat tuhan itu???
Karena musim kemarau panjang melanda di sebuah telaga yang penuh dengan ikan menyebabkan air telaga menjadi dangkal dan keruh. Suatu hari muncullah seekor bangau di tepi telaga berkata kepada ikan, "Aku benar2 kasihan kepada kalian, kalian nyaris tak mempunyai air, tahukah kalian bahwa tak jauh dari sini ada danau besar yang penuh dengan air dan banyak ikan2 berenang dengan riang?"
Ikan2 tersebutpun merasa gembira dan berkata kepada bangau, "Sepertinya bagus, tapi bagaimanakah kami bisa ke sana?"
Bangaupun berkata, "Tak masalah, aku bisa bawa kalian di dalam paruhku satu persatu."
Para ikanpun berembuk dan karena sungguh merasa tak nyaman tinggal di telaga yang sedikit airnya maka merekapun sepakat mau dibawa oleh sang bangau sehingga merekapun menentukan barisan siapakah yang terlebih dahulu dibawa oleh bangau.
Sang bangaupun membawa ikan satu per satu. Segera setelah keluar dari pandangan telaga tersebut, ia mendarat dan memangsa ikan itu. Setelah merasa lapar lagi maka bangaupun kembali ke telaga tersebut dan berkata, " kawan kalian saat ini telah berenang ria di danau yang besar dan penuh air, kapankah kalian akan bergabung dengan mereka?"
Mendengar hal itu maka tak sabarlah para ikan ingin segera dibawa oleh sang bangau.
Dan begitulah bangau memangsa ikan2 tersebut.
Sehingga suatu ketika saat bangau kembali ke telaga tersebut, yang dijumpainya hanyalah seekor kepiting. Bangaupun mulai melontarkan bualannya mengenai danau itu. Kepiting merasa curiga dan berkata kepada bangau, "aku mau ikut denganmu tetapi aku akan duduk di punggungmu dan bila kau macam2 maka aku akan mencekikmu dengan capitku."