Di tepian senja, kita berdiri,Â
Antara rasa yang membara dan logika yang mendingin.
Hati bicara dalam bahasa cinta,
Namun akal membisikkan ragu yang tak sirna.
Rindu membelai halus di malam sepi,
Menyentuh lembut, menggugah jiwa.
Namun di balik gemuruhnya cinta,
Ada pertanyaan yang tak berujung di dada.
Kita belajar meniti di atas benang tipis,
Antara mimpi dan realita yang teriris.
Menimbang setiap kata, mengukur setiap langkah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!