Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menjadi Autentik

6 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:02 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil di lereng bukit yang hijau, hiduplah seorang anak muda bernama Adi. Adi adalah pemuda yang ceria, penuh semangat, dan selalu bermimpi besar. Setiap hari, dia berjalan-jalan di sekitar desa, bertemu dengan orang-orang, dan mengamati alam di sekelilingnya. Namun, meski pun hidup di lingkungan yang indah, Adi sering merasa tidak puas dengan dirinya sendiri.

Suatu hari, ketika sedang duduk di bawah pohon tua di tengah desa, Adi bertemu dengan seorang tua bijak yang dikenal sebagai Pak Guru. Pak Guru adalah seseorang yang dihormati oleh semua orang di desa karena kebijaksanaan dan pengetahuannya yang luas tentang kehidupan.

"Selamat siang, Adi," sapa Pak Guru dengan ramah.

"Selamat siang, Pak Guru," balas Adi sambil tersenyum.

Pak Guru melihat ekspresi Adi yang agak murung. "Ada yang mengganggu pikiranmu, Adi?"

Adi mengangguk pelan. "Ya, Pak Guru. Saya merasa tidak puas dengan diri saya sendiri. Saya selalu berusaha menjadi seperti orang lain dan terkadang merasa bahwa saya tidak cukup baik."

Pak Guru tersenyum lembut. "Adi, setiap orang adalah unik. Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Namun, yang paling penting adalah menjadi diri sendiri."

Adi memandang Pak Guru dengan penasaran. "Apa yang Anda maksud, Pak Guru?"

"Percayalah pada dirimu sendiri, Adi. Jadilah autentik. Artinya, hiduplah sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip mu sendiri. Jangan mencoba menjadi seperti orang lain hanya karena itu dianggap 'populer' atau 'sukses' oleh orang lain. Ketika Anda menjadi autentik, Anda akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati," jelaskan Pak Guru.

Adi berpikir sejenak tentang kata-kata bijak Pak Guru. Dia menyadari bahwa selama ini dia telah terlalu fokus pada apa yang diharapkan oleh orang lain, bukan pada siapa dirinya sebenarnya.

Mulai hari itu, Adi memutuskan untuk hidup sesuai dengan kepercayaan dan nilai-nilainya sendiri. Dia tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain atau mencoba meniru gaya hidup mereka. Dia mulai menghargai dirinya sendiri dan menjalani kehidupannya dengan penuh keberanian dan kejujuran.

Saat Adi menjadi autentik, dia merasa beban yang selama ini dia rasakan telah terangkat. Dia merasakan kedamaian dalam dirinya dan mampu mencapai potensinya dengan cara yang unik dan berarti bagi dirinya sendiri.

Dari waktu ke waktu, cerita tentang pemuda yang menjadi autentik, Adi, menyebar di seluruh desa. Orang-orang mulai melihatnya sebagai contoh yang menginspirasi, bukan hanya karena keberhasilan nya, tetapi karena keberanian dan kejujurannya untuk menjadi diri sendiri.

Dengan begitu, Adi menemukan bahwa menjadi autentik adalah kunci sejati menuju kebahagiaan dan mencapai sukses dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun