Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin Dua Wajah

18 Maret 2024   06:26 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bila diri tidak disibukkan dengan hal yang bermanfaat dan mendatangkan kebaikan, maka jiwa akan disibukkan dengan yang sia-sia"

Sudah sering Dira dihina oleh mertua-nya. Kali ini dia dimarahi karena lebih banyak pergi keluar dengan teman-temannya dari pada mengurus keluarga. Suaminya tidak pernah membela atau sekadar menghibur. Sebaliknya juga ikut mendukung perilaku sang ibu.   

Sebagai anak pertama yang datang dari keluarga yang kurang mampu. Dira memikirkan cara untuk menaikkan harga dirinya. Dia tidak hanya bekerja dengan menjadi seorang guru dan berjualan. Dia melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Agar dia di hormati orang. Dan memiliki kesempatan untuk menjadi dosen. Itu lah yang ada dalam benak Dira. 

Menjadi guru itu biasa. Mertuanya juga guru. Tapi dengan menjadi dosen, Ibu mertuanya yang garang itu, yang tidak menghargainya, Akan lebih menghormatinya. Begitu yang dipikirkan nya. Tidak hanya ingin membuktikan diri pada mertua, ia juga ingin lebih dari adik iparnya. Adik iparnya yang membuka butik di sebelah rak jus milik Dira, punya suami yang baik, dan juga enak dan berlimpah. Pulang pergi Thailand tiap bulan untuk berbelanja sambil jalan-jalan. Dan juga di sayang orang tua dan saudara-saudaranya. 

Di depan teman-teman dekatnya, Dira selalu menceritakan hal-hal yang sedih. Mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mertua. Di tambah suami yang mengabaikan perasaannya.

Dira sebagai wanita dengan mesin kecerdasan 'Sensing', selalu terlihat gigih dalam bekerja. Hidupnya berorientasi pada menghasilkan uang. dia punya rumah yang diberi mertuanya. Dia juga bisa memakai mobil milik suaminya. Dia punya uang untuk setiap hari keluar makan dengan teman-temannya. Dan dia tetap giat menghasilkan uang untuk lebih dan lebih.

Untuk meringankan bebannya sebagai seorang istri dan ibu dari ke-3 anaknya. Dira mempekerjakan 2 babysitters. Dengan begitu dia bisa ke luar rumah. Untuk main dengan teman-temannya atau mengawasi karyawan yang bekerja di jus nya.
Di akhir pekan dia akan berangkat ke luar kota untuk kuliah. 

Kuliah ke luar kota setiap akhir pekan, telah mempertemukan dia dengan seorang sopir mobil Hiece. Jack yang masih muda, lulusan S1 yang hidup perantau di kota ini. Punya istri namun rumah tangga yang tidak harmonis, ditambah belum di karunia anak meski usia pernikahannya sudah lebih dari 7 tahun.  Begitulah cerita Jack pada Dira. Dira dan Jack yang awalnya bertukar nomor sebagai penumpang dan sopir, Menjadi teman dekat lalu berlanjut menjadi kekasih. Hari- hari Dira sudah tidak membosankan lagi. Sekarang kalau dia mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan dari mertua. Dia bisa berkeluh kesah kepada Jack. dan Jack adalah pangeran yang siap menghibur dan menenangkan nya. 

Dira sedang berbunga-bunga. Dia jadi lebih sering berada di luar rumah. Bila Dira tidak ada di rumah, dia punya alasan. Keluar dengan sahabat-sahabatnya. Tentunya itu adalah trick, agar perselingkuhan tidak di ketahui suaminya.
Dira tidak fokus akan tujuannya. Tujuan ke luar kota untuk kuliah, telah bercampur dengan urusan jatuh cinta lagi. 

Sahabat-sahabat Dira, mengetahui perbuatannya. namun mereka diam saja. Bahkan karena tidak ingin ikut campur, mereka tetap ikut saat Dira mengajak mereka keluar untuk hang out lebih sering dari biasanya. Padahal tujuan Dira mengajak keluar hanyalah kamuflase. Dia butuh chit-chat lebih banyak dan intens. Dan alasan keluar dengan teman, adalah cara yang paling tepat untuk diberikan pada suami. 

2 Tahun perselingkuhan itu berjalan mulus. Meski Dira dan Jack sempat putus-sambung. Barulah setelah 2 tahun hubungan itu tercium suaminya. Suami Dira menyalahkan 2 teman dekatnya yang janda. "Itulah kenapa aku larang kamu berkawan dengan janda, kamu jadi ingin jadi janda juga" Suami Dira tidak berteriak atas perselingkuhan istrinya. Melainkan salah dalam memilih sahabat.

Hubungan Dira dan Jack tidak terancam. Mereka hanya perlu hati-hati. Mereka hanya perlu mengurangi pertemuan dan komunikasi untuk sementara waktu. Itulah yang mereka pikirkan. Hubungan mereka yang semakin dalam, menjadikan mereka berencana untuk menceraikan pasangannya dan menikah.

Dira tidak pernah benar-benar terbuka pada sahabatnya. Dia merahasiakan hal-hal tertentu. Agar dia tetap terlihat sebagai wanita baik. Dan bila sekarang dia punya pacar, itu karena dia tertekan dengan suami dan keluarga suaminya. Bukan karena dia  wanita yang tidak baik. Dia mempertegas pada suaminya. "Dira istri sholeha, yang tidak baik itu kak Tata" Teriak Dira membela diri sangat bertengkar dengan suaminya setelah suaminya memergoki panggilan telepon dari pacar nya. 

Esoknya dengan sangat santai dia menceritakan  pertengkaran nya tersebut kepada Erni sahabatnya. Erni yang terkejut, meneruskan cerita itu ke Tata. Nita bertanya-tanya mengapa dia yang kena fitnah, mengapa hanya dia. Dan Erni tidak ikut dijadikan sasaran fitnah. 

Tata berhari-hari menimbang, ada apa dan mengapa? Selama ini Dia yang paling banyak tidak ikut campur urusan Dira. Dan dia juga yang paling banyak menemani Dira. Tapi kenapa dia yang tertuduh. Tata memilih mengambil jarak. Walau belum mengerti ada apa. Tata merasa harus menjaga jarak dan mencari tahu mengapa dia. 

Di tahun ke 3 hubungan Dira dan Jack benar-benar putus. Dira kecewa karena selama ini sebenarnya Jack hanya bosan dan perlu punya hiburan. Jack punya hubungan dalam dengan Dira karena Dira mau jadi selingkuhannya. Bukan karena Dira itu penting, berharga dan wanita yang perlu diperjuangkan oleh Jack. Istrinya lebih elegan dan berharga. Tidak ada yang salah dengan istrinya. Janji akan bercerai dan akan menikahi Dira hanya sandiwara selagi Jack belum menemukan cara untuk putus dan membuang Dira dengan cara yang tidak menyakiti Dira. Dari awal dia mendekati Dira, salah satunya karena Dira perempuan yang bersuami, sehingga Jack tidak perlu harus menikahi Dira nantinya. 

Tata yang sudah menjaga jarak. Memilih untuk tidak kembali ke pertemanan dan persahabatan mereka. "Aku tidak punya alasan untuk kembali bersahabat dengan dia atau kembali ke grup persahabatan kita, Erni. Aku sama sekali tidak merindukan hari-hari kebersamaan kita. Justru semakin aku kenang hari-hari 'ha- ha, hi- hi' kita, semakin aku menyesalinya. Kita sebenarnya hanya 4 orang yang punya masalah dan melarikan diri dengan cara kumpul-kumpul, makan-makan, dan bergosip. Setiap hari hanya mencari hiburan untuk lari dari tanggung jawab" curhat Tata pada Erni. 

Dira yang telah putus dengan Jack. Kini berpacaran dengan teman kerja sekaligus sahabat mereka, Mus. Erni tidak di-beritahu. Dira memilih berbagi rahasia itu kepada Tata. Berhari-hari Tata bingung mengapa Dira seperti ini. Mengapa Dira seperti 'Cermin Dengan Dua Wajah',  Apa yang salah? Bagaimana Mus dan Dira bisa punya hubungan gelap. Mereka sahabat dekat. Kami empat sekawan. 

Tata menebak-nebak jawaban atas pertanyaan sendiri. "Dira mungkin memiliki masalah dengan cara berpikirnya. Dia merasa tidak di cintai oleh siapa pun. Sehingga siapa pun yang mendekatinya dan merayu nya. Dianggap laki-laki itu cinta padanya. Dan dia ingin membalas cinta tersebut. Apa lagi yang menyatakan cinta lebih keren dari suaminya". "Dila mungkin mengindap  Narcissistic personality disorder (NPD)" Begitu lah kesimpulan yang di buat Tata.

3 tahun, 3 kali ramadan Dira masih menari, mengelilingi api yang sama. Dari satu asmara ke asmara lainnya. Namun pernikahannya tetap berjalan.  Mus, Erni dan Dira tetap bersama dan saling mendukung satu sama lain.
Di satu sore, Dira dan Erni yang telah memilih tempat untuk berbuka bersama. Dira bercerita bahwa suaminya punya rencana menceraikannya. "Aku tidak ingin kehilangan harta dan hidup nyaman dengan bercerai, aku takut miskin".
Air mata Dira berlinang. Erni diam membatu.

Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun