Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petani Mangrove yang Peduli Pada Lingkungan

8 Maret 2024   21:45 Diperbarui: 8 Maret 2024   21:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah berbulan-bulan perjuangan, pemerintah setempat memutuskan untuk membatalkan rencana pembangunan pabrik tersebut. Keputusan tersebut menjadi kemenangan bagi Bambang dan warga desa. Mereka merayakan keberhasilan mereka dengan sukacita, namun juga dengan kesadaran bahwa perjuangan mereka belum selesai.

Bambang dan warga desa terus melanjutkan upaya mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka terus melakukan kegiatan pembersihan dan penanaman mangrove, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa kepedulian dan perjuangan untuk lingkungan dapat menghasilkan perubahan yang nyata.

Bulan demi bulan berlalu, Bambang dan warga desa terus bekerja keras menjaga kelestarian lingkungan mereka. Kegiatan pembersihan pantai dan penanaman mangrove menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka juga menggelar berbagai acara pendidikan lingkungan, mulai dari seminar hingga lokakarya di sekolah-sekolah setempat.

Dengan semangat yang terus berkobar, mereka berhasil menarik perhatian lebih banyak orang untuk bergabung dalam gerakan kepedulian lingkungan. Semakin banyak sukarelawan yang bergabung, semakin luas jangkauan upaya mereka untuk membersihkan pantai dan mengajak masyarakat untuk berubah.

Tidak hanya itu, Bambang dan warga desa juga mulai menjalankan program-program daur ulang. Mereka mengumpulkan sampah-sampah plastik dan bahan bekas lainnya untuk di daur ulang menjadi barang-barang baru yang dapat digunakan kembali. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat desa.

Dengan adanya pendapatan tambahan dari hasil daur ulang, masyarakat desa mulai merasakan manfaat langsung dari upaya pelestarian lingkungan yang mereka lakukan. Mereka menjadi semakin termotivasi untuk terus berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan mereka.

Selain itu, Bambang dan timnya juga mulai menjalankan program penyuluhan kepada para nelayan setempat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Mereka mengedukasi para nelayan tentang teknik penangkapan ikan yang berkelanjutan dan memberikan informasi tentang daerah larangan penangkapan ikan untuk menjaga populasi ikan tetap lestari.

Respons dari masyarakat sangat positif. Para nelayan mulai memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut agar sumber daya laut tetap berkelanjutan. Mereka mulai menerapkan praktik-praktik yang telah mereka pelajari dalam kegiatan penangkapan ikan mereka, seperti menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan menghindari penangkapan ikan yang terlalu banyak.

Seiring berjalannya waktu, desa Bambang menjadi contoh bagi desa-desa lain di sekitarnya. Banyak desa-desa lain yang terinspirasi oleh keberhasilan mereka dalam menjaga lingkungan. Mereka mulai meniru program-program yang telah sukses dilaksanakan di desa Bambang, seperti program pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan kampanye penyuluhan lingkungan.

Ketika melihat dampak positif yang mereka hasilkan, Bambang dan warga desa semakin termotivasi untuk terus bergerak maju. Mereka percaya bahwa perubahan yang mereka lakukan bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang. Mereka ingin meninggalkan warisan yang berharga bagi anak cucu mereka, yaitu alam yang bersih dan sehat.

Namun, tantangan lainnya datang menghampiri mereka. Musim kemarau yang panjang mengakibatkan kekeringan di desa mereka. Sungai-sungai yang biasanya menjadi sumber air bersih kering, dan persediaan air bersih di desa semakin menipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun