Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lafal Suci

1 Maret 2024   05:44 Diperbarui: 1 Maret 2024   05:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang dipikirkan oleh seorang pria
Yang bangun pagi satu jam sebelum waktu salat subuh
Berjalan ke surau untuk memanggil orang-orang untuk bangun
Untuk salat tahajjud atau makan sahur

Dengan suara yang tidak bagus
Suara yang tidak datang dari hati
Dia mengumandangkan adzan
Lafal lafal suci yang seharusnya indah

Suara yang asal bunyi
menembus malam yang sunyi
Dari cerobong pengeras suara ke setiap penjuru desa
Kalimah yang agung, diperlakukan dengan tidak hormat

Lalu pertanyaan lainnya, kepada pemimpin
Yang telah diberi uang oleh negara
Apakah mereka tidak mampu
Mencari seorang muadzin yang bersuara merdu

Suara yang datang dari hati
Hati yang tunduk dan merendah pada pemilik lafal suci itu
Hati yang tidak berteriak  karena ego diri
Hati yang menaruh lafal adzan sebagai kalimat suci.

Ku katakan melalui puisi ini
Betapa egois nya seorang pria
Mengumandangkan adzan tanpa kemurnian hati
Tubuhnya sadar, ego-nya pingsan

Adzan adalah panggilan untuk salat
Ia adalah kalimah agung
Ia berwibawa dan bermartabat tinggi
Ia adalah harga diri seorang muslim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun