Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cappuccino Dingin dan Senja

4 Januari 2024   17:44 Diperbarui: 4 Januari 2024   18:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segelas cappuccino dingin dan senja yang merona,Melodi kopi dan warna langit berdansa bersama.aromanya berpadu dengan sinar senja,
Seperti kisah yang terbentang di lembaran waktu.

Aroma kopi memikat, menyentuh indera,
Senja menari, menaburkan keajaiban dalam cahaya.
Cappuccino dingin, rasa yang memanjakan lidah,
Senja, lukisan perlahan yang memudar dalam pelukan malam.

Gelas yang berembun, seperti kisah yang berkabut,
Cappuccino dingin, membebaskan penat dengan setiap tegukan.
Senja membiaskan warna-warna, memeluk hangat,
Sebuah persembahan untuk hati yang haus akan ketenangan.

Dalam keheningan, cappuccino dan senja berbicara,
Mengungkap cerita yang tak terucap dalam kata-kata.
Gelas yang kosong, senja yang tenggelam,
Sebuah momen damai,
dalam ritual sederhana yang menyentuh jiwa.

Julie Cerqueira,
04 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun