Mohon tunggu...
Yulianis -
Yulianis - Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Jangan katakan kepada ALLAH aku punya masalah besar tetapi katakanlah kepada MASALAH bahwa aku mempunyai ALLAH yang Maha Besar (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Nazar Aku dan Anas

26 Juni 2014   01:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:54 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tolong dudukan saya bersama Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni di sidang Kasus AU bersama-sama, agar semua fitnah-fitnah Pak Nazaruddin dan Neneng Sri Wahyuni terhadap Saya yang membuat KPK yakin bahwa saya adalah orang Pak Anas bisa di jelaskan, sehingga dapat membersihkan integritas saya. Saya tidak takut bersaksi bareng dengan mereka, karena selama ini saat penyidikan saya selalu minta kepada penyidik KPK minta di konfrontasi kepada Nazaruddin maupun Neneng Sri Wahyuni, namun kedua orang itu tidak pernah mau.  Saya bingung kenapa KPK tunduk dengan mereka dan mau mengikuti kemauan kedua org itu, yang namanya pemeriksaan mana mungkin bisa menolak unt di konfrontir".

Saya ingin memutus garis segitiga antara kami, oleh karena itu sidang AU merupakan pertaruhan integritas saya sebagai manusia. Bukan untuk membela orang lain, tapi demi kehormatan harga diri saya dan keluarga saya. Apapun yang terjadi nanti efek baik maupun buruk kepada Pak Nazar maupun Pak Anas itulah yang terjadi sebenarnya. Tanpa rekayasa.... tanpa skenario.... hanya berdasarkan bukti yang ada.

Kebenaran itu memang PAHIT.... bila KPK tidak bisa menerima KEBENARAN.... buat apa saya di sidik dalam kasus-kasus yang lain. Kalo memang KPK beranggap saya TIDAK BENAR... penjarakan saja.... lahir batin saya sudah siap.

BULATKAN TEKAD...... LURUSKAN NIAT...... semoga Allah S.W.T  meridoi.... Aamiin


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun