Kalo di baca judulnya kami bertiga kok kayak cinta segi tiga yah.... Â tapi begitulah kenyataannya. Tapi bukan cinta loh di antara kami, tapi takdir yang menempatkan Saya di antara kedua laki-laki yang mengguncangkan Indonesia.
Sudah 3 tahun yang melelahkan terjepit di antara mereka, keduanya sudah di penjara oleh KPK, tapi keadaan bukan semakin membaik, tapi sekarang semakin menjepit. Kadang frustasi menghadapinya, apalagi tekanan ekonomi terus melilit, membuat semakin emosi.
Sidang Pak Anas memasuki babak pembuktian dari saksi, katanya saksi yang di periksa ada kurang lebih 350 orang, namun yang di panggil sidang kurang lebih 60 orang.
Di balik hingar bingarnya Pemilu Presiden.... riak-riak kasus Pak Anas seperti tidak di perdulikan media. Hal ini tenggelam di kegaduhan cacian dan makian masing-masing pendukung kedua Calon Presiden dan  Wakil Predisen. Tidak Peduli Fakta-fakta persidangan yang sudah bermunculan di sidang-sidang sebelum Pak Anas.
Di sidang Pak Bagus dakwaan Pak Bagus memvonis Pak Anas... "Bahwa Terdakwa (Pak Bagus) terbukti menyuap Anas Urbaningrum sebesar Rp. 2,1M" yah kira-kira seperti itu kata-katanya. Â Padahal hal tersebut sudah di sanggah oleh pak Bagus, namun Pak Arif Taufikurahman manager Adi Karya yang bilang kalo itu untuk Pak Anas. Jadi Saya berfikir di sidang nanti hanyalah formalitas unt Pak Anas, wong kata KPK sudah terbukti kok di sidang Pak Bagus, oalahhh mana asumsi praduga tak bersalahnya nih. langsung di vonis bersalah walaupun belum sidang pembuktian saksi.
Pak Nazar.... 3 tahun bekerja sama Dia.... hafal sama kelakuan Dia. Jadi ingat sama kejadian setelah kongres saat beliau sudah di angkat menjadi BENDUM Demokrat. Oh iya Saya harus cerita dulu perjalanan karir Pak Nazar di demokrat. Awalnya sih nggak tau tapi bu Bertha Herawati yang cerita kepada saya gimana awalnya Pak Nazar bisa jadi anggota demokrat.
Bu Berta Herawati adalah salah satu pendiri demokrat, tahun 2005 Pak Nazar menjadi klien bu Bertha, bu Bertha ini seorang Notaris. Beliaulah yang mengajak masuk Pak nazar menjadi anggota Demokrat. Dengan penampilan Pak Nazar yang keren dan simpatik, akhirnya Pak Nazar berkenalan dengan seluruh anggota demokrat, termasuk dengan Pak Anas, karir Pak Nazar dan Pak Anas melesat di demokrat, Pak Nazar menjadi Wakil bendum dan Pak Anas menjadi Ketua Bidang Politik. Pada tahun 2009 Bendum Demokrat meninggal. Pak Nazar melesat karirnya menjadi Plt Bendum sampai akhirnya pada tahun 2010 Pak Nazar menjadi Bendum Demokrat.
Nah... setelah menjadi Bendum demokrat pada suatu hari Saya, Daniel Sinambela dan Pak Tridianto menghadap ke Pak Nazar, saat itu hubungan Pak Nazar dan Daniel Sinambela masih mesra belum ada kasus Batu Bara sampai akhirnya daniel Sinambela di masukkan penjara oleh pak Nazar.
Seperti biasa kami menghadap untk permasalahan Batu Bara yang sedang di kelola oleh Pak Daniel Sinambela. tiba-tiba terjadilah percakapan yang tidak bisa Saya lupakan :
Tridianto   :   Mas.... (Pak Tri bicara kepada Pak Nazar), Mas Anas marah sama Mas Nazar ya
Nazar       :    Ahhh itu orang-orang yg fitnah aja