Mohon tunggu...
Yuliani Telo
Yuliani Telo Mohon Tunggu... -

Karna saya berhak menghirup udara di dunia ku sendiri..^.^\r\nhttp://coretansitelo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Coretan Masa Lalu

30 Maret 2012   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku ragu mengundangnya di hari special ku nanti. Denol sayang maapkan aku tak tetap pada janji dulu,tapi siapa yang memulai??

Haruskah aku mempertahankan cinta yang tak terbalas ketegasan dari mu?? Haruskah aku tetap menunggu mu tanpa ada komitmen yang kau ukir?? Haruskah aku mengorbankan ia demi kamu yang tak secuilpun memperdulikan rasa yang dulu hanya untuk mu??

Ahh!!

Aku masih mengingat kalimat pembuka mu saat kita bertemu di stasiun kenangan itu,kalimat yang menilik hati ku tak tentu.

“Andai kita bisa selalu bersama tiap hari tanpa harus terpisah jarak,mungkin hari-hari ku akan lebih indah bersama mu “, ada suka yang menggeliyat di hati ku,menari-nari dengan bangga saat itu. Sungguh aku terbang!!

Tapi saat itupun aku sadar,ada kata “andai” yang kau ucapkan berkali-kali di akhir kalimat berikutnya dengan nada samar. Aku tetap tersenyum tegar dan tak menghiraukannya,karna  aku ingin menikmati hari itu hanya bersama mu yang mungkin takkan terulang dan dugaan ku terbukti sekarang. Mungkinkah kita bisa seperti dulu??

Tertawa di bawah senja monas,bermain sepeda gandeng hingga terguling di alas  bumi yang masih indah kala mentari mulai singgah ke ufuk barat. Aku masih mengenangnya hingga detik cerita ini ku tulis di kertas kusam yang semakin berdebu.

coretan kusam tentang mu.

Coretan kusam tentang kata cinta mu

Janji manis saat kau merajuk merayu dalam jarak yang tak tentu.

Coretan tentang rasa yang pernah hanya untuk mu

***

Kini harus ku tutup rapat semua tentang cerita kita yang pernah terukir tanpa satu komitmen pun yang kau beri. Aku bahagia saat itu meski tanpa ikatan apapun dengan kau,karena sekarang aku tau,kau masih terjebak dalam cinta masa lalu mu. Hati mu masih tersangkut dengan wanita mu itu kan?? Hahahhaha

Aku benci sifat mu yang munafik !! akui saja jika kau masih menginginkannya kembali bukan?? Dan mungkin aku hanya pernah menjadi incaran untuk pelampiasan mu saja kan??

Aku tak marah pada mu, karna saat itu aku benar-benar merasakan semua perhatian yang kau beri,entah itu sandiwara mu saja yang ingin menarik hati ku atau bukan. Aku benar-benar tak tau. Mungkin aku terlalu bodoh dan tak mengerti lelaki hingga aku hanya berfikir jika kau tulus member perhatian itu. Tapi entahlah,hanya kau saja yang tau bukan??

Dan kini aku masih ragu untuk memberitahu mu tentang hari itu,aku masih terjebak dalam keraguan ku sendiri. Mungkin nanti saat – saat aku benar-benar siap mendengar desahan kecewa mu ,aku akan bicara.

Terima kasih untuk semua yang pernah kau beri

Dalam suka dan duka ku yang lalu

Dalam kesempatan yang pernah kau buka untuk ku,

Kesempatan konyol!!

Dan aku masih menyimpan kisah mu dalam coretan-coretan kusam ku.

Bandar Lampung ,

Akhir maret penuh embun..^.^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun