Mohon tunggu...
Yuliani Telo
Yuliani Telo Mohon Tunggu... -

Karna saya berhak menghirup udara di dunia ku sendiri..^.^\r\nhttp://coretansitelo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Perhelatan Kompasiana, Aku Menemukannya Kembali

12 Desember 2011   15:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akankah kisah ini tetap manis??

Semoga senyum itu berakhir hingga senja menjemput

Gumamku diantara senyum mereka…..

“Kenapa Tuhan membiarkan kita seperti ini?? Aku dihadapkan pada pilihan menyulitkan yang kita buat sendiri,” celetuk gadis mungil itu lalu menatap langit mendung.

Lelaki itu hanya diam,memandang gadis disampingnya lalu memeluk erat.

“Maapkan aku Tel,aku yang tak pernah bisa tegas akan hubungan ini”

“Seandainya dulu ,kau tak pernah mengijinkan hatiku tuk menerima hati lain. Ah hati!! Aku benci sikap mu saat itu,membuatku kecewa.”

Gadis itu beranjak,lalu berlari kecil menyudahi penyesalan antara mereka. Aku merasakan sesuatu menggores luka lama yang belum kering. Entah apa yang terjadi, butir-butir halus menyentuh pipiku. Dingin, hening memandang bayang yang melangkah tanpa arah.

Gerimis senja ini menutup hari dua sejoli yang memang tengah melepas rindu setelah 1,5 tahun terpisah. Mungkin ini jalan mereka,tak dinyana. Sebuah perhelatan besar dari sebuah media massa mempertemukan mereka kembali. Mengkonfirmasi seluruh rasa selama 2 tahun terakhir yang terkubur dalam hati masing-masing.

“Terima kasih teruntuk sambutan mu di tempat terindah di hati mu. Maapkan aku merepotkan mu,menyita waktu mu…”

“Sssstttt, aku bahagia bisa bersama mu,menghabiskan setiap detik nafas ini hingga senja menjemput. Akhirnya sesuatu yang tak pernah aku impikan kini justru menjelma menjadi sebuah kejutan terindah..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun