Fisik motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus, seperti menggenggam mainan, meremas kertas atau melakukan apa pun yang memerlukan keterampilan tangan.
Kondisi cacat fisik yang dialami oleh anak akan mempengaruhi perkembangan kemampuan motorik halusnya. Contohnya, anak tunadaksa akan kesulitan dalam melakukan beradaptasi dengan pengalaman sehari-hari yang melibatkan aktivitas fisik. Sebaliknya, anak-anak yang memiliki koordinasi motorik halus yang buruk, tidak berkembang dengan optimal akan lebih mudah frustasi, merasa gagal, dan merasa ditolak. Kondisi ini akan memberikan dampak yang negatif pada aspek lain seperti terhadap kepribadian anak.
Pengembangan motorik halus sejak anak usia dini sangat penting untuk dilakukan, tentu saja hal ini dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Pengembangan fisik motorik pada anak usia dini sangat penting untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Fisik motorik halus seperti menari, melompat, merangkak, meremas keras. Mempengaruhi aspek perkembangan anak lainya, seperti kognitif, sosial, emosi ,kemampuan koordinasi dan kekuatan otot otot kecil anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI