Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Asyiknya Mengajarkan Peribahasa di Kelas

2 Maret 2023   13:27 Diperbarui: 2 Maret 2023   14:42 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Freepik.com

Menurut KBBI peribahasa diartikan sebagai kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan). Arti keduanya adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Peribahasa merupakan salah satu materi yang wajib diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Menurut pengalaman saya, sangatlah asik belajar dan mengajarkan materi ini. Selain menambah wawasan, belajar peribahasa juga membuat kita menjadi orang yang berbudi, karena secara tidak langsung kita ditegur dan dinasehati oleh pesan yang dikandungnya. Lalu di manakah asiknya mengajarkan peribahasa?

Asiknya mengajarkan peribahasa berdasarkan pengalaman saya selama ini ada tiga model atau tiga bentuk kegiatan yang bisa kita buat.

# Kita mengajak anak didik kita membuat peribahasa kita sendiri 

Kita tahu bahwa peribahasa 'sepertinya' sudah tidak berkembang hingga saat ini. Kita hanya menggunakan peribahasa-peribahasa yang sudah ada sejak zaman dulu. Oleh karena itu, saya mencoba mengajak murid-murid saya membuat peribahasa sendiri. Panduannya adalah peribahasa yang sudah ada. Contoh:

Ada peribahasa "Bagai burung dalam sangkar" yang artinya seseorang yang merasa hidupnya dikekang atau tidak bebas, atau orang yang terikat dan kehilangan haknya sebagai manusia. Nah, murid diminta membuat peribahasa atau pengibaratan lain yang artinya sama dengan peribahasa "Bagai burung dalam sangkar".

Misalnya, "Bagai burung dalam sangkar" = "Bagai nyamuk dalam kelambu".

                     "Ada gula ada semut" = "Ada madu ada lebah"

# Kita mengajak murid kita menulis cerita peribahasa

Peribahasa merupakan pengibaratan sesuatu hal yang mengandung pesan amat bagus. Oleh karena itu. Kita bisa mengajak murid kita membuat cerita pendek yang mengisahkan peribahasa itu sendiri. Contoh:

Menabur Benih di Tanah yang Subur

Pak Saman terkenal sebagai orang yang baik di desa itu. Dia selalu membantu orang lain tanpa pamrih. Membantu orang tanpa membedakan orang kaya atau miskin. Ketulusan hatinya membuat siapa pun mengaguminya. Apalagi kepada pamanku, yang beberapa tahun silam telah menyelamatkan salah satu anggota keluarganya dari peristiwa perampokan di rumahnya. Pak Saman benar-benar orang yang tahu diri dan tidak melupakan jasa orang lain.

# Kita mengajak murid kita mencari sinonim peribahasa 

Jumlah peribahasa yang ada begitu banyak, mungkin mencapai ribuan peribahasa. Di antara sekian banyak peribahasa itu ada banyak yang artinya sama atau pun hampir sama. Nah, kita bisa mengajak murid-murid kita mencari sinonim dari peribahasa-peribahasa yang ada. Contoh:

"Air beriak tanda tak dalam" = "Tong kosong berbunyi nyaring"

"Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga" = "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"

Nah, demikian tadi tiga variasi kegiatan yang sudah pernah saya terapkan ketika mengajarkan peribahasa. Melalui ketiga kegiatan tersebut, anak akan diasah dalam hal kreativitas menulis cerita dan kreativitas dalam menalar. Semoga tulisan ini bermanfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun