Jumlah minggu efektif tiap tahun pelajaran tidaklah sama. Waktu yang kita butuhkan untuk kegiatan pembelajaran kadang pas, kadang kurang, kadang berlebih. Jika jumlah minggu efektif sangat banyak kemungkinan akan ada jam pembelajaran yang tersisa. Nah, seringkali kita sebagai guru bingung mau mengisi dengan kegiatan atau materi apa.
Saya pribadi lebih suka mengisinya dengan kegiatan literasi. Saya sangat prihatin dengan tingkat literasi anak  zaman sekarang.Â
Kebanyakan anak zaman sekarang tidak terlalu menyukai membaca buku. Mereka lebih suka menonton video atau membaca tulisan-tulisan singkat di media sosial.
Bahkan, ketika saya mengajarkan materi resensi di kelas XI. Ada beberapa anak yang mengatakan bahwa mereka sama sekali belum pernah membaca novel.
Ya, zaman memang sudah berubah. Sewaktu saya masih remaja dulu, novel dan komik adalah sarana hiburan yang menyenangkan.Â
Berbeda dengan zaman sekarang, ketika teknologi semakin canggih. Media sosial berkembang pesat, berbagai macam jenis game online lebih menarik bagi siswa dibandingkan buku.
Sekalipun demikian, kegiatan literasi sangat penting bagi setiap orang. Apalagi bagi para pemuda generasi penerus bangsa ini. Oleh karena itu, saya dengan beberapa guru di sekolah saya mencoba menumbuhkan kecintaan siswa terhadap kegiatan literasi. Salah satunya dengan memanfaatkan kelebihan jam mengajar. Lalu bagaimana bentuk literasi yang diterapkan di kelas?
# Literasi BerkelompokÂ
Literasi berkelompok menjadi pilihan metode menarik dan menyenangkan bagi siswa. Literasi ini dilaksanakan dengan tidak memanfaatkan buku, tetapi memanfaatkan gawai yang dimiliki oleh masing-masing. Lalu caranya bagaimana?
Guru terlebih dahulu mempersiapkan topik ataupun tema-tema yang harus dibaca, dicari, dan didiskusikan oleh siswa dalam kelompok. Tema disiapkan sejumlah kelompok kemudian diundi.