Proses pembelajaran di sekolah merupakan inti dari kegiatan disekolah. Pembelajaran harus terencana, tertata agar berjalan secara efektif dan efisien. Peserta didik yang berperan sebagai si belajar tidak dengan mudah menerima materi pelajaran secara keseluruhan. Oleh karena itu, guru harus mempunyai strategi untuk mengatasi dan menyampaikan materi pada suatu kelas.Â
Sebuah strategi pembelajaran dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yaitu dengan melakukan praktik langsung terkait strategi pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan, dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakter kebutuhan peserta agar terukur seberapa jauh peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah dibuat dalam perangkat pembelajaran.
Sesuai dengan pemikiran dari  Grant Wiggins dan Jay McTighe Wiggins dan McTighe mengembangkan kerangka kerja pemahaman yang disebut "Understanding by Design" (UbD). "Mereka menekankan pentingnya merancang pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang diinginkan terlebih dahulu, kemudian merancang penilaian yang akan digunakan untuk mengukur apakah tujuan tersebut telah tercapai, dan baru kemudian merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai".
Tentunya Strategi pembelajaran yang baik akan memungkinkan pengajar untuk secara efektif mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Berikut penerapan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang memungkinkan pengukuran ketercapaian tujuan pembelajaran, diantaranya :Â
1. Menggunakan Indikator Kinerja. Guru dapat menggunakan indikator kinerja yang telah ditentukan sebelumnya untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Indikator kinerja ini dapat berupa penilaian portofolio, penilaian proyek, atau penilaian keterampilan yang dipelajari.Â
2. Menggunakan Metode Penilaian. Guru dapat menggunakan metode penilaian yang berbeda-beda untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Metode penilaian ini dapat berupa penilaian kelas, penilaian individu, atau penilaian proyek.Â
3. Menggunakan Alat Bantu. Guru dapat menggunakan alat bantu seperti soal, tes, atau keterampilan penilaian untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran.Â
4. Menggunakan Observasi, Guru dapat menggunakan observasi untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Observasi dapat dilakukan melalui observasi langsung terhadap siswa dalam proses pembelajaran.Â
5. Menggunakan Survei. Guru dapat menggunakan survei untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Surveilans dapat dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada siswa atau guru lainnya.Â
6. Menggunakan Analisis Data. Guru dapat menggunakan analisis data untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Analisis data dapat dilakukan melalui pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui berbagai metode penilaian.Â
7. Menggunakan Refleksi, Guru dapat menggunakan refleksi untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran. Refleksi dapat dilakukan melalui observasi terhadap proses pembelajaran dan analisis data yang telah dikumpulkan.Â