Mohon tunggu...
Olind Rivi
Olind Rivi Mohon Tunggu... Freelancer - Manggarai Barat - NTT

Congrats you found me :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Menikah

28 Juli 2020   15:28 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:49 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu terus berjalan tanpa henti tanpa memikirkan hal-hal yang perlu dipikirkan oleh kita sendiri. Tentang cinta, tentang cita-cita, dan tentang harapan yang begitu banyak. Ketika kuliah ingin cepat-cepat lulus dan kerja, setelah berhasil mendapatkan keduanya, kita mulai berpikir untuk mencari pasangan hidup dengan baik. 

Namun dalam perjalanan kehidupan, hal itu tidaklah mudah sebab banyak hal yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik agar kelak tidak ada penyesalan dalam mengambil keputusan.

Setiap kita tentu punya impian masing-masing dalam menjalani kehidupan pernikahan. Entah itu hubungan yang harmonis, punya rumah impian, travelling, dan masih banyak impian lainnya. 

Menikah itu gampang yang tidak gampang itu apakah kamu sudah siap lahir batin menjalani kehidupanmu dengan menghabiskan sisa hidupmu setelah menikah bersama dia? Pemikiran seperti itu yang membuat beberapa orang sering intropeksi diri dengan berbagai macam pertanyaan yang muncul di kepala.

Ketika ditanya kapan menikah? Kok sudah umur segitu belum nikah? Kamu terlalu pemilih makanya tidak nikah-nikah. Ingat umur donk jangan terlena dengan pekerjaan. Sebenarnya bukan tidak ingat umur atau terlalu pemilih, namun banyak hal yang perlu dipikirkan dan dikerjakan selagi masih muda, apalagi dengan kehidupan yang serba modern sekarang. Yang menjalani kehidupan pernikahan itu kita sendiri dan kita juga yang merasakan suka dukanya.

Menurut aku ada beberapa alasan kenapa sebagian orang tidak ingin menikah cepat. Bisa saja karena belum mendapatkan pekerjaan, sudah mendapatkan pekerjaan tetapi masih ingin menikmati masa muda (karena tujuan terakhir kita berkelana di dunia ini adalah menikah), masih ingin berkarir dengan buka usaha sendiri, travelling, belum menemukan tambatan hati yang cocok, dan yang terakhir belum waktunya Tuhan. 

Hayooo kamu termasuk yang mana? hehehe Setiap orang sudah memiliki garis hidupnya masing-masing kok. Ada yang menikah cepat ada juga yang tidak. Jadi tidak usah khawatir karena tentang umur, jodoh, menikah, rejeki, dan karir, sudah diatur sama Tuhan. Tugas kita cukup percaya dengan rancangan terbaik dari Tuhan.

Terlambat menikah tidak ada hukumannya kok dari pada menikah cepat tapi dapat hukuman. Misal, dalam pernikahannya tidak pernah ada hukum cinta kasih. Itu yang repot ! Dan tentang menikah. 

Menikahlah jika kamu benar-benar sudah siap dan menemukan orang yang tepat. Jangan menikah hanya karena mengkhawatirkan umur. Jangan menikah karena malu ditanyain jodoh terus. Jangan menikah karena keterpaksaan dari orang tua atau keluarga. 

Jangan menikah hanya karena melihat teman-teman kamu sudah menikah dan sudah memiliki anak. Jangan menikah hanya karena melihat postingan keren di sosial media. Tetapi menikahlah karena waktu Tuhan. Sebab yang menjalani kehidupan setelah menikah adalah kamu sendiri. Kamu yang paling tahu apa yang terbaik untuk hidupmu. Orang lain hanya sebagai pemeran pendukung dalam  kehidupan kamu. Bukan sebagai pemeran utama.

Untuk itu jangan pernah memaksakan keadaan jika memang belum waktunya yang tepat.Tetaplah jadi diri kamu sendiri walau di tengah badai. Fokuskan pada tujuan hidupmu. Bahagiakan orang tua dan keluarga, menabung lebih banyak, serta selipkan nama Tuhan dalam setiap usaha dan cita-citamu dan percayalah padaNya bahwa waktu Tuhan untuk jodohmu adalah yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun