Mohon tunggu...
Yuliana Ivada
Yuliana Ivada Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 PJKR UNY

HOBI SAYA OLAHRAGA MEMBACA BUKU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UNY Senam bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)

27 Desember 2022   01:20 Diperbarui: 27 Desember 2022   01:39 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Agar penyebaran COVID-19 tidak makin meluas, beberapa negara memberlakukan kebijakan lockdown. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini.

Dalam rangka menjaga kebugaran fisik agar tak mudah terserang sakit ataupun terpapar COVID-19, Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan senam bersama di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Jumat, 21 Oktober 2022. Kegiatan ini diikuti dari sd sampai mahasiswa serta diikuti juga oleh guru dosen dan juga pegawai-pegawai lainnya. 

Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan senam bersama yang dihadiri MENPORA (Menteri Pemuda dan Olahraga) Republik Indonesia Prof. Zainuddin Amali. Kegiatan ini digelar di Stadion Universitas Negri Yogyakarta pada jumat, 21 oktober 2022.  "Bahwa mulai tahun ini SKJ akan digalakan kembali karena sejak adanya covid 19 kemarin anak-anak kurang beraktivitas " ucap  Prof. Zainuddin Amali. 

Antusias anak-anak hingga guru untuk mengikuti kegiatan senam bersama ini sangatlah tinggi. Senam bersama ini merupakan salah satu kegiatan MENPOA di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai wujud  kesiapan Univesitas Negeri Yogyakarta dalam implementasi rancangan Grand Desain Olahraga Nasional. Desain besar ini dibuat untuk target jangka pendek dan jangka panjang dalam meraih prestasi di ajang Olimpiade secara bertahap mulai dari Olimpiade Tokyo 2021, Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade di Los Angeles 2028 dimana setiap olimpiade ditargetkan ada peningkatan medali emas yang diraih. Dan yang terpenting adalah Indonesia ditargetkan jadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang. 

"Kalau tidak punya grand desain keolahragaan nasional, jangan harap prestasi ataupun ekspektasi. Untuk itu, saya ketika dilantik sebagai Menpora RI, saya mengajak stakeholder, pihak-pihak dan mitra terkait, ayo kita bikin grand desain keolahragaan nasional serta road map-nya. Ini penting untuk prestasi," kata Menpora RI mengawali sambutannya.

Menurut Menpora RI, prestasi olahraga dibeberapa cabang olahraga sudah baik. Tapi, atlet pelapis dinilai belum bisa bersaing dengan seniornya. Untuk itu, pembinaan atlet usia dini sangat perlu disiapkan demi prestasi di masa mendatang.

"Niat baik ini dapat dukungan dari Komisi X DPR RI. Saya sampaikan saat raker dan setuju. Kemudian kita susun dan kita libatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder olahraga, dan lainnya. Prestasi selama ini ada atlet bagus hebat, tetapi tidak ada pelapis. Untuk itu, kita persiapkan atlet-atlet sejak dini untuk pertandingan yang akan datang," ujar Menpora RI.

Lebih lanjut, Menpora RI menerangkan, grand desain keolahragaan nasional ini juga sebagai panduan untuk tujuan meraih prestasi. Saat ini, pemerintah terus mempersiapkan diri agar bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Untuk menghasilkan atlet berprestasi tentunya tidak mudah. Seorang atlet yang 'menjadi' adalah hasil tempaan banyak tangan selain usaha keras diri si atlet itu sendiri. Menciptakan atlet yang berhasil mencapai prestasi puncak lebih memerlukan usaha yang kompleks ketimbang mendirikan sebuah gedung tinggi. Yang dibentuk bukanlah barang atau benda mati, melainkan manusia yang punya rasa, pikiran, karsa sekaligus potensi baik fisik maupun psikis. Dibutuhkan konsepsi dan program yang jelas dari seluruh stake-holders, dengan ekosistem yang ada dan tentunya kemauan dan kebijakan politik olahraga dari pemerintah untuk mencapai keberhasilan olahraga melalui atlet-atlet berprestasi.

"Grand design ini amat sangat kita butuhkan. Saya berharap grand design ini sifatnya berkelanjutan, sustainable dan satu kesatuan yang holistik. Harus ada komitmen dari semua pihak dalam pembngunan grand design jangka panjang ini, sehingga tidak seperti proyek jangka pendek sebelumnya seperti proyek Garuda Emas, Atlet Andalan, Indonesia Bangkit. Mohon grand design ini tetap berlanjut siapapun menterinya," harap Prof. Zainuddin Amali.

Untuk itu, tak ada jalan lain selain usaha keras dan terencana serta terukur dalam program peningkatan dan perkembangan prestasi olahraga nasional.  Menilik proses yang dijalankan di berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan China, diperlukan proses pembinaan jangka panjang yang terencana dan terarah melalui pengelolaan yang baik dengan dukungan  dana, sarana, dan prasarana yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun