Andolescence/Erkinder
Diperuntukkan untuk peserta didik usia 12-15 tahun. Hal ini akan membantu perkembangan peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat.
Pembelajaran Montessori dirancang secara khusus agar lebih menyenangkan dengan menyediakan ruang pembelajaran. Ruangan-ruangan tersebut berisi material-material pembelajaran yang ditata secara rapi dan teratur sehingga anak dapat menemukan dan menggunakan dengan mudah. Tak lupa dengan desain dan warna-warna yang unik sehingga anak dapat belajar dengan tenang dan nyaman.
Ruang kelas Montessori terdiri dari usia campuran, antara usia 3-6 tahun atau usia 6-9 tahun, dengan perbedaan umur tersebut dalam satu kelas dapat menciptakan suasana belajar yang lebih efektif, dimana anak yang lebih muda dapat belajar dari anak yang lebih tua, dan sebaliknya anak yang lebih tua dapat memberikan contoh kepada anak yang lebih muda.
Metode Montessori ini juga menggunakan pendekatan individual dimana anak memiliki cara belajar sendiri, memilih pembelajaran yang disukai, dan memilih aktivitas namun tetap ada batasannya. Peran guru di Montessori bersifat mengarahkan ketika siwa melakukan aktivitas pembelajaran, guru mengamati siswa , dan menjadi sumber bertanya bagi peserta didikya ketika mengalami kesulitan. Berupaya menjadi teman dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat diketahui kelemahan metode Montessori yaitu metode ini lebih tepat diterapkan pada pendidikan anak usia dini, membutuhkan ruang kelas yang luas dan peralatan yang jumlahnya memadahi banyak membutuhkan bahan yang berkualitas sehingga sekolah membutuhkan biaya mahal.
Sekolah berada di kota-kota besar sehingga diperuntukkan untuk kalangan menengah ke atas, adanya kesenjangan subjek atara yang disukai dan tidak disukai, guru merasa kesulitan untuk menilai perkembangan sosial karena perkembangan umur yang berbeda.
Adapun keuntungan dari metode Montessori, siswa dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuannya, menenkankan eksperimen dalam praktik pembelajaran sehingga siswa meperoleh pengalaman secara langsung, memberikan peluang belajar sesuai dengan bakat dan minatnya, Guru di dalam kelas sebagai pengarah dan mengamati aktivitas siswa.
Metode Montessori ini mendukung anak bertumbuh sesuai dengan minatnya dan meningkatkan kreativitasnya, lebih percaya diri, mampu bersosialisasi dengan baik dan mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H