Dari sini kita dapat melihat, media dapat membantu kita untuk memperoleh informasi, tetapi sekaligus mempengaruhi pembentukan opini masyarakat. Kita harus sadar, informasi tidak pernah netral karena selalu sudah diinterpretasi oleh pihak ketiga. Belum lagi, masyarakat yang memiliki kemampuan berliterasi masih minim sehingga mudah sekali terprovokasi dan tersulut emosi lewat pemberitaan yang telah di-framing tersebut.
Untuk menghindari terpengaruh oleh media framing, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat. Pertama, kita sebaiknya memperoleh informasi dari berbagai sumber yang beragam, seperti media massa, media sosial, situs-situs berita online, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih seimbang dan akurat tentang suatu isu atau kebijakan.
Kedua, kita juga dapat meminta pendapat atau masukan dari pakar atau ahli terkait dengan suatu isu, seperti akademisi, pegiat, atau organisasi nirlaba yang memiliki keahlian dalam bidang terkait. Dengan demikian, kita dapat memperoleh pandangan yang lebih profesional dan akurat tentang suatu isu.
Ketiga, kita juga dapat memainkan peran aktif dalam mempengaruhi narasi media dengan cara membagikan informasi yang akurat dan bermakna kepada teman-teman dan keluarga kita. Dengan begitu, kita dapat membantu menyebarkan pesan yang positif dan membangun kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang penting.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kita dapat berkontribusi menyebarkan pesan yang positif dan membangun kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang penting dan terhindar dari kontrol media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H