Anak muda adalah aset bangsa. Anak muda hari ini yang akan menjadi penentu masa depan Indonesia. Keputusan-keputusan yang tepat harus diambil oleh anak muda untuk mempersiapkan diri menjadi individu yang bernilai, bermoral, kompeten, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Indonesia memiliki potensi "deviden demografis" yaitu istilah yang menggambarkan dampak positif yang ditimbulkan oleh pertumbuhan populasi terhadap perekonomian.Â
Hari ini mayoritas populasi penduduk Indonesia berada dalam rentang usia produktif, yakni di 15-64 tahun. Ini adalah bonus yang menjadi investasi masa depan bangsa apabila dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah maupun anak muda itu sendiri.Â
Peran pemerintah yakni memaksimalkan investasi pada bidang kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pertumbuhan generasi muda yang salah satunya ada dalam komunitas anak muda Indonesia. Apabila tidak ada dorongan dari pemerintah anak muda akan tumbuh menjadi generasi yang tidak sehat, pengetahuan dan ilmunya terbatas sehingga Indonesia akan tertinggal dan tidak melangkah maju.
Selain peran pemerintah, peran anak muda juga penting dalam mewujudkan kemajuan Indonesia di masa depan. Salah satunya dengan memanfaatkan komunitas anak muda untuk melatih dan mengembangkan jiwa kepemimpinan anak muda. Pengembangan kepemimpinan yang baik dapat menjadikan individu yang  memiliki kemampuan untuk memimpin sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dan mampu menjadi agen perubahan yang dapat menghadapi berbagai tantangan. Anak muda yang aktif dalam komunitas memiliki jiwa kepemimpinan yang terlatih.
Ini Dia, 3 Pengembangan Jiwa Kepemimpinan yang Harus Dilatih dalam Komunitas Anak Muda!
1. Struktur Kepengurusan di Setiap Komunitas Anak Muda
Setiap komunitas anak muda memiliki ketua komunitas untuk mengkoordinir seluruh anggota komunitas. Bukan hanya ketua, komunitas juga memiliki pengurus yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anggota komunitas sesuai bidang yang dibutuhkan. Struktur pada komunitas ini penting dalam menjaga koordinasi, mengambil keputusan, dan memastikan program serta kegiatan diselenggarakan dengan baik oleh komunitas.
Adanya ketua dan pengurus pada komunitas anak muda merupakan salah satu pengembangan kepemimpinan yang dilatih di komunitas. Ketua dan pengurus komunitas dilatih untuk bertanggung jawab, berkomunikasi dengan baik pada seluruh anggota, dan mengambil keputusan untuk keberlangsungan komunitas. Memimpin komunitas menjadi proses belajar bagi anak muda untuk mempersiapkan diri menjadi individu yang bernilai, bermoral, dan kompeten yang siap menghadapi tantangan masa depan.
2. Merealisasikan Program dan Kegiatan Komunitas
Di komunitas anak muda, setiap anggota memiliki tingkat kesadaran sosial yang tinggi yang mendorong anak muda menggagas gerakan untuk menjawab permasalahan sosial yang terjadi dengan program dan kegiatan sebagai aksi nyata. Program dan kegiatan komunitas direalisasikan seluruh anggota komunitas baik untuk pengembangan diri anggota komunitas ataupun berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membuat program yang berdampak bagi masyarakat.Â
Dalam prosesnya, anggota komunitas memiliki kesempatan untuk menjadi ketua pelaksana dan panitia program atau kegiatan yang diselenggarakan komunitas.Â
Ketua pelaksana merupakan seorang pemimpin yang memiliki kewenangan untuk menggerakan roda kepanitiaan dalam suatu kegiatan. Tugas ketua pelaksana cukup kompleks, mulai dari membagi tugas panitia, memimpin rapat, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan, hingga melakukan evaluasi.Â
Walaupun tugas ketua pelaksana kompleks, hal ini juga salah satu pengembangan kepemimpinan yang dilatih di komunitas anak muda. Anak muda dilatih untuk menuangkan ide menjadi aksi nyata pada sebuah kegiatan. Kemampuan ini menjadikan anak muda tidak hanya memendam ide kreatif dan inovatif dalam pikiran, namun berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan merealisasikan ide dan gagasannya di hari ini maupun di masa yang akan datang.
3. Adanya Sistem Kaderisasi Â
Pada komunitas anak muda,  sistem kaderisasi mentoring banyak dilakukan untuk keberlanjutan komunitas. Sistem kaderisasi mentoring merupakan  suatu proses pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu komunitas yang dilakukan oleh pengurus komunitas.Â
Misalnya, satu pengurus komunitas mementori lima anggota komunitas yang baru bergabung. Proses ini dilakukan melalui berbagai pelatihan, pengarahan, hingga evaluasi. Tujuan utama dari kaderisasi adalah untuk menciptakan kader-kader yang memiliki pemahaman yang mendalam tentangÂ
ideologi, nilai-nilai, dan tujuan komunitas. Dengan demikian, kader-kader tersebut dapat menjadi ujung tombak dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan komunitas.Â
Sistem kaderisasi mentoring yang dilakukan komunitas anak muda melatih jiwa kepemimpinan anak muda dalam memberikan pengaruh yang baik pada orang lain, memberikan pemahaman, serta mampu memotivasi diri dan orang lain dalam hal kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H