Mohon tunggu...
Yulia Indah Sugiharti
Yulia Indah Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

- carpe diem.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah, Muhammadiyah VS Covid-19

28 November 2021   22:37 Diperbarui: 29 November 2021   07:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menorehkan sejarahnya, Muhammadiyah bukan sebuah organisasi yang masih muda di Indonesia. Organisasi Muhammadiyah saat ini telah berusia 109 tahun lamanya. Organisasi Muhammadiyah merayakan miladnya pada tanggal 18 November 2021 yakni Milad Muhammadiyah yang ke 109. Semarak milad muhammadiyah 109 dijalankan dengan mengutamakan protokoler yang telah ditentukan oleh pemerintahan. 

Acara tersebut juga ikut disemarakkan oleh kedutaan dari berbagai negara mulai dari Duta Besar Singapura, Wakil Duta Besar Australia, Duta Besar Palestina, dan juga Duta Besar Inggris yang memberikan ucapan selamat dan juga harapan kerjasama yang akan dilakukan dengan Muhammadiyah dibawah naungan Indonesia.

Tema yang diusung untuk menyemarakkan milad Muhammadiyah kali ini mengambil tema “Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama”. Tema tersebut diambil karena ditengah pandemic Covid-19 yang sudah 2 tahun menginjak usianya di tanah air. Diharapkan dengan tema yang betajuk optimisme tersebut masyarakat Indonesia tetap optimis dalam memberantas Covid-19.

Selain itu tema tersebut diangkat untuk mendukung tingginya nilai-nilai keintiman yang ada di publik. Tak lupa dengan diambilnya tema diatas diharapkan dapat menebarkan rasa keutuhan yang berlandaskan Pancasila dengan mengembangkan nilai Kebhinekaan.

Nilai keutuhan tersebut tak akan tumbuh apabila masyarakat atau publik Indonesia masih hidup secara individual tanpa memperhatikan satu sama lain. 

Kian hari jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia terus mengalami pelonjakan. Dalam mencegah ataupun menghadapi dan menekan penyebaran infeksi virus corona, public harus menerapkan protokol kesehatan secara intens.

Sudah seharusnya kita lebih sungguh-sungguh dalam mempraktikkan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia. Protokol kesehatan tersebut dialkukan untuk membendung angka transmisi penularan virus corona dan meminimalisir kasus infeksi. 

Dalam praktik protocol kesehata masyarakat ataupun public harus menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta wajib menjaga jarak yang harus diterapkan. Hal ini bukanlah hal yang mudah, karena bukan merupakan suatu kelaziman untuk kita semua.

Dengan demikian, kita harus berupaya lebih matang lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri bahkan orang lain untuk terus mengaplikasikan protokol kesehatan agar tidak terjadi peluasan kasus dan pandemi agar segera hilang. 

Pelonjakan kasus ini merupakan salah satu kejadian paling mengharukan. Karena hal ini secara tidak langsung juga menjadi pengingat agar kita senantiasamengingat akan kuasa Tuhan Yang Maha Esa. 

Dan yang tak kalah penting dari pengaplikasian protocol kesehatan adalah pengadaan vaksinasi yang ditujukan kepada semua masyarakat.

Orang pertama yang mendaptkan Vaksinasi Covid-19 yakni, Presiden Joko Widodo dengan vaksinasi Sinovac. Namun hal tersebut banyak memberikan penilaian yang berbeda-beda dari masyarajat. Sehingga tak sedikit dari mereka yang merasa ragu tentang keamanan serta kehalalan atau tidaknya vaksin Sinovac. 

Namun pemaham-pemaham telah diberikan kepada masyarakat sehingga berbagai asumsi telah terjawab. Dengan ini kita sebaiknya mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi agar mengurangi kasus pelonjakan Covid-19.

Tak keluar dari topik awal bahwasanya diharapkan adanya kerja sama yang dilakukan oleh pihak pemerintahan untuk melakukan pencegahan Covid-19. 

Diperlukan juga kerjasama dari pihak masyarakat untuk menyukseskan hal tersebut. Bukan hanya sendirian namun juga peran proaktif tapi dan polri yang menjadi pilar strategis keutuhan bangsa Indonesia. Kunci dari menghadapi pandemic ialah tekad dan kesungguhan yang kuat disertai ketulusan, kejujuran, kepercayaan, kecerdasan, keseksamaan dan juga langkah-langkah tersistem untuk mencari solusi. Pandemi ini merupakan masalah bersama yang diharapkan ada hikmah yang bisa dipetik yakni mulai dari :

  • Nilai tauhid untuk kemanusiaan diharapkan dapat menguatkan keyakinan tauhid kaum beriman kepada Allah Swt. Bertauhid bukan hanya vertikal dengan Allah, namun juga horizontal dengan relasi kemanusiaan.
  • Nilai pemuliaan manusia, memuliakan manusia diperlukan agar jiwa manusia dihargai dan diselamatkan. Islam menempatkan manusia yakni makhluk sebaik-baiknya ciptaan Tuhan yang bermartabat.
  • Nilai persaudaraan dan kebersamaan, pandemic ini merupakan masalah bersama yang tidak bisa diselesaikan perseorangan dengan begitu dibutuhkan nilai persaudaraan dan kebersamaan, dengan menumbuhkan nilai tenggang untuk menyelesaikan masalah.
  • Nilai kasih sayang, hidup dalam welas asih dengan sesama yang secara langsung disebut cinta kasih yang lahir dari wujud kepedulian, simpati dan kerjasama.
  • Nilai tengahan atau moderat, muhammadiyah juga berperan dalam mengembangkan pandangan yang adil dan tidak radikal ekstrem tanpa moderat.
  • Nilai kesungguhan berusaha, usaha dalam mengantarkan covid 19 adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia
  • Nilai keilmuan atau ilmiah, pentingnya ilmu yang mencerdaskan dan menyerahkan kehidupan yang berkolabolasi dengan ilmuwan-ilmuwan negara dapat memberikan absolutisme kebenaran.
  • Nilai kemajuan, belajar untuk memahami masalah secara mendalam dan luas serta membangkitkan diri pasca musibah. Manusia harus bersyukur dalam segala nikmatnya dan juga pentingnya etos kemajuan bagi seluruh manusia dimanapun tempatnya.

Muhammadiyah telah menyiapkan langkah-langkah strategis yang maju di bidang kehidupan yang memberikan pencerahan dalam gerakan islam yang unggul mulai dari lokal, nasional dan global. Gerakan yang unggul di bidang segala kehidupan harus lahir dari rahim Muhammadiyah yang bekerja secara kritis namun masih dalam nilai kemajuan. 

Muhammadiyah harus tampil dinamis dalam membawa dakwah tanpa ragu dan canggung sebagai sang pencerah. Diharapakan Muhammadiyah dapat ikhlas dan berkomitmen tinggi dalam bekerja produktif yang bergerak dalam kesungguhan.

Dalam acara tersebut ada juga penyerahan penganugerahan penghargaan yang diberikan kepada Muhammadiyah kepada penggiat persyarikatan pejuang Covid-19 yang telah berkontribusi dalam membantu masyarakat. Selain itu juga adanya penandatangan prasasti yang dilakukan disana. 

Dan yang tak kalah pentingnya yakni adanya pengumuman yang menyemarakkan acara yakni Lomba Dai Cilik dan Remaja dalam mengikuti Lomba Video Milad Muhammadiyah ke 109.

Oleh : Islha Febriyanti (2019-037)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun