Mohon tunggu...
Yulia Indina
Yulia Indina Mohon Tunggu... Desainer - Fashion student

Fashion enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Busana Papua dan Sejarah Perkembangannya

27 November 2024   21:40 Diperbarui: 27 November 2024   22:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Busana Papua jenis koteka(pariwisata indonesia.co.id)

Perkembangan Busana di Papua 

Indonesia adalah negara yang sangat luas dan punya tingkat kemajemukan yang sangat tinggi, terlihat dari keanekaragaman budaya wilayah, akan beda pula budayanya, bahkan setiap daerah punya ciri khas dan karakteristik budayanya masing-masing mulai dari alat musik, rumah, hingga pakaian adatnya.Terkhususnya di Indonesia wilayah paling timur, kamu pasti sudah tak asing dengan baju adat Papua. Faktor iklim dan wilayah tentu menjadi landasan utama saat membentuk pakaian. Namun, nyatanya Papua juga memiliki beberapa jenis pakaian adat.Jangan salah faham kita kenali yuk sejarahnya!!!

Papua merupakan salah satu pulau terluas yang ada di Indonesia. Kondisi geografis Pulau Papua yang berlembah dengan banyak tebing curam memungkinkan banyak suku terisolir dan menciptakan keanekaragaman budaya. Beberapa jenis baju adat Papua di antaranya adalah Koteka, Baju Kurung dan Rok Rumbai, Pakaian Adat Yokal, Pakaian Sali, hingga Baju Kain Rumput. Setiap baju adat memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.

Tahapan dalam Perkembangan Busana di Papua

Busana kostum tradisional Papua telah mengalami evolusi yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: Tradisi dan Kebudayaan, setiap suku di Papua mempunyai tradisi dan budayanya masing-masing, yang tercermin dari desain dan kostum adat yang digunakan.

1. Bahan pakaian.

     a. Pengaruh Eksternal: Kontak dengan budaya luar, seperti pengaruh kolonial dan modernisasi, telah menyebabkan perubahan pada busana tradisional Papua.

      b. Fungsi dan Arti: Pakaian adat Papua mempunyai beragam fungsi dan makna, antara lain untuk ritual adat, aktivitas sehari-hari, dan simbol identitas suku.

Berikut ini beberapa tahapan perkembangan pakaian adat Papua: 

1. Masa pra kolonial: Pada masa ini pakaian adat Papua masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan masing-masing suku. Bahan yang digunakan biasanya berasal dari alam, seperti kulit pohon, bulu burung, dan dedaunan.

2. Masa Kolonial: Pengaruh kolonial Belanda membawa perubahan pada busana tradisional Papua. Bahan baru seperti kain katun dan benang digunakan dan desain pakaian tradisional diubah.

3. Era Pasca Kemerdekaan: Setelah Indonesia merdeka, busana tradisional Papua mengalami perkembangan yang lebih modern. Bahan sintetis mulai digunakan dan desain pakaian tradisional mendapat modifikasi yang lebih kreatif.

4. Modern: Di era modern ini, busana tradisional Papua mengalami perkembangan yang pesat. Para desainer muda mulai menciptakan pakaian adat dengan sentuhan modern, dan pakaian adat Papua semakin populer di berbagai acara formal maupun informal.

5. Evolusi busana tradisional Papua menunjukkan bagaimana budaya dan tradisi mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman. Meskipun pakaian adat Papua mengalami perubahan, namun nilai-nilai budaya dan identitas suku yang menjadi ciri khas Papua tetap ada.

Jenis-jenis Busana Papua 

1. Koteka

Busana Papua jenis koteka(pariwisata indonesia.co.id)
Busana Papua jenis koteka(pariwisata indonesia.co.id)
Koteka merupakan bagian dari pakaian adat Papua yang berfungsi untuk menutupi kemaluan penduduk pria asli Papua, sementara bagian tubuh lainnya dibiarkan terbuka sehingga nyaris telanjang. Koteka, secara harfiah memiliki makna sebagai pakaian. Koteka juga disebut dengan horim atau bobbe.

2. Baju Kurung 

Busana Papua jenis baju kurung (kadata.co.id)
Busana Papua jenis baju kurung (kadata.co.id)

Baju kurung merupakan pakaian adat Papua yang digunakan oleh para wanita sebagai atasan. Bahan dari baju kurung adalah kain beludru. Baju kurung mendapatkan pengaruh dari budaya luar Papua dan banyak dipakai oleh perempuan di Manokwari.

3. Pakaian Sali 

Busana Papua jenis pakaian Sali(pariwisata indonesia.co.id)
Busana Papua jenis pakaian Sali(pariwisata indonesia.co.id)
Untuk mengenali seorang gadis masih lajang atau sudah menikah, bisa dikenali dengan pakaian yang dikenakan. Pakaian Sali merupakan pakaian yang hanya boleh digunakan oleh para gadis. Baju Sali ini dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Wanita yang sudah menikah tidak diperbolehkan memakaian pakaian adat ini.

4. Pakaian Adat Yokal

Busana Papua jenis pakaian adat yokal (TrevelingIndonesia.co.id)
Busana Papua jenis pakaian adat yokal (TrevelingIndonesia.co.id)

Siapa yang mengira kalau hanya terdapat pakaian untuk para perempuan yang masih gadis saja? Dalam budaya Papua, perempuan yang sudah menikah juga disediakan pakaian khusus. Fungsinya jelas, pakaian ini untuk menutupi tubuh wanita bagian atas dan hanya boleh dikenakan oleh mereka yang sudah menikah.

5. Tato Alami

Menurut catatan sejarah, tato di Papua diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun yang lalu. Adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang membawa tradisi tato ini ke Papua. Konon, tato itu dibuat bahan arang berbahan kayu yang dipirolisis bersamaan dengan getah pohon.

6. Gigi Hewan Babi atau Anjing 

Gigi babi atau anjing (papua.co.id)
Gigi babi atau anjing (papua.co.id)
Seperti namanya, aksesoris ini terbuat dari gigi anjing dan gigi babi. Gigi babi ini diletakkan di antara lubang hidung pria Papua. Gigi babi ini digunakan sebagai identitas bahwa penggunanya a dalah prajurit perang. Jika seorang prajurit sedang marah atau ingin berperang, maka gigi babi t ersebut akan menghadap ke bawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun