Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Guru - Guru mata pelajaran IPA

Menjadi penulis yang baik membutuhkan dedikasi, latihan, dan keinginan untuk terus belajar. Melalui tulisan-tulisan ini berharap jurnal karya dapat tercipta. Jangan takut memulai dan jangan takut salah, kesalahan menjadi guru terbaik untuk terus menjadi lebih baik lagi. Selalu ingat bahwa setiap penulis besar pernah menjadi pemula. Jangan menyerah dan teruslah berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Titrasi Asam Basa dan Penerapannya

14 Juni 2024   19:02 Diperbarui: 14 Juni 2024   19:13 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TITRASI ASAM BASA

Titrasi asam basa adalah salah satu teknik analisis kuantitatif yang paling umum digunakan dalam kimia untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Proses titrasi ini melibatkan penambahan larutan standar yang diketahui konsentrasinya ke dalam larutan yang konsentrasinya tidak diketahui hingga reaksi antara asam dan basa mencapai titik ekivalen, di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa.

1. Konsep Dasar Asam-Basa:

  • Asam: Senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen (H) dalam larutan. Contoh: HCl, HSO.
  • Basa: Senyawa yang dapat menerima ion hidrogen atau melepaskan ion hidroksida (OH) dalam larutan. Contoh: NaOH, KOH.

2. Reaksi Netralisasi:

Pada dasarnya, titrasi asam basa melibatkan reaksi netralisasi, di mana asam bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air:Asam+BasaGaram+Air 

3. Titik Ekivalen dan Indikator:

  • Titik Ekivalen: Titik di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa dalam titrasi.
  • Indikator: Zat yang digunakan untuk menunjukkan titik ekivalen dengan perubahan warna pada pH tertentu. Contoh: Fenolftalein, Bromotimol biru.

4. Persiapan dan Pelaksanaan Titrasi:

  • Larutan Standar: Larutan dengan konsentrasi yang diketahui digunakan sebagai titran (biasanya basa atau asam kuat).
  • Buret: Alat yang digunakan untuk menambahkan titran secara bertahap ke dalam larutan yang dititrasi.
  • Erlenmeyer: Wadah yang berisi larutan sampel yang konsentrasinya akan ditentukan.

5. Prosedur Titrasi:

  1. Menyiapkan Buret: Isi buret dengan larutan standar dan catat volume awal.
  2. Menyiapkan Sampel: Tempatkan larutan sampel dalam Erlenmeyer dan tambahkan indikator.
  3. Titrasi: Tambahkan larutan standar secara perlahan sambil mengaduk larutan sampel hingga indikator menunjukkan perubahan warna, menandakan titik ekivalen telah tercapai.
  4. Menghitung Konsentrasi: Gunakan volume larutan standar yang digunakan untuk mencapai titik ekivalen untuk menghitung konsentrasi larutan sampel menggunakan rumus:  M1V1=M2V2di mana M1 dan V1 adalah molaritas dan volume larutan standar, sedangkan M2 dan V2 adalah molaritas dan volume larutan sampel.

6. Jenis-jenis Titrasi Asam Basa:

  • Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat: Memiliki titik ekivalen pada pH sekitar 7.
  • Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat: Titik ekivalen berada pada pH lebih dari 7.
  • Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat: Titik ekivalen berada pada pH kurang dari 7.

Kesimpulan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun