Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Guru - Guru mata pelajaran IPA

Menjadi penulis yang baik membutuhkan dedikasi, latihan, dan keinginan untuk terus belajar. Melalui tulisan-tulisan ini berharap jurnal karya dapat tercipta. Jangan takut memulai dan jangan takut salah, kesalahan menjadi guru terbaik untuk terus menjadi lebih baik lagi. Selalu ingat bahwa setiap penulis besar pernah menjadi pemula. Jangan menyerah dan teruslah berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Titrasi Asam Basa dan Penerapannya

14 Juni 2024   19:02 Diperbarui: 14 Juni 2024   19:13 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Titrasi asam basa merupakan metode analisis yang penting dalam kimia, baik di laboratorium pendidikan maupun industri. Pemahaman konsep dasar asam dan basa, reaksi netralisasi, serta teknik dan perhitungan yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil yang akurat dalam titrasi.

Penerapan Titrasi Asam Basa

Dalam melakukan titrasi asam basa, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan akurasi dan keberhasilan proses titrasi. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Pemilihan Indikator

  • Titik Akhir yang Jelas: Pilih indikator yang memiliki perubahan warna yang jelas dan mudah diamati pada titik ekivalen.
  • Kesesuaian dengan pH Titik Ekivalen: Indikator harus dipilih berdasarkan kisaran pH titik ekivalen dari titrasi. Misalnya, fenolftalein digunakan untuk titrasi basa kuat dengan asam lemah karena perubahan warnanya terjadi di pH sekitar 8-10.

2. Persiapan Alat dan Bahan

  • Buret: Pastikan buret bersih dan bebas dari gelembung udara. Buret harus dikalibrasi dengan benar.
  • Larutan Standar: Konsentrasi larutan standar harus diketahui dengan tepat. Gunakan larutan standar primer jika memungkinkan.
  • Erlenmeyer: Pastikan erlenmeyer bersih dan kering sebelum digunakan untuk menghindari kontaminasi.

3. Teknik Penambahan Titrant

  • Penambahan Secara Bertahap: Tambahkan titran secara perlahan, terutama mendekati titik ekivalen, untuk menghindari kelebihan penambahan titran.
  • Pengadukan: Aduk larutan sampel secara terus menerus untuk memastikan pencampuran yang merata antara titran dan sampel.

4. Pengamatan dan Pencatatan

  • Perubahan Warna: Perhatikan perubahan warna indikator dengan seksama. Catat volume titran yang digunakan pada saat perubahan warna terjadi.
  • Pengukuran yang Akurat: Catat volume awal dan akhir titran dengan teliti untuk memastikan pengukuran yang akurat.

5. Kondisi Lingkungan

  • Suhu: Titrasi sebaiknya dilakukan pada suhu konstan karena suhu dapat mempengaruhi laju reaksi dan hasil titrasi.
  • Kelembapan dan Kontaminasi: Hindari kontaminasi dari udara atau zat lain yang dapat mempengaruhi hasil titrasi.

6. Konsentrasi dan Volume Larutan

  • Konsentrasi yang Sesuai: Pastikan konsentrasi larutan standar dan sampel berada dalam rentang yang memungkinkan pengamatan titik ekivalen dengan jelas.
  • Volume yang Cukup: Gunakan volume larutan sampel yang cukup agar perubahan warna indikator dapat diamati dengan jelas.

7. Kalibrasi Alat

  • Pipet dan Buret: Kalibrasi pipet dan buret secara berkala untuk memastikan akurasi volume yang ditambahkan.

8. Pengulangan Titrasi

  • Titrasi Berulang: Lakukan titrasi berulang untuk memastikan konsistensi dan akurasi hasil. Biasanya dilakukan setidaknya tiga kali dan rata-rata hasilnya diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun