Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Guru - Guru mata pelajaran IPA

Menjadi penulis yang baik membutuhkan dedikasi, latihan, dan keinginan untuk terus belajar. Melalui tulisan-tulisan ini berharap jurnal karya dapat tercipta. Jangan takut memulai dan jangan takut salah, kesalahan menjadi guru terbaik untuk terus menjadi lebih baik lagi. Selalu ingat bahwa setiap penulis besar pernah menjadi pemula. Jangan menyerah dan teruslah berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teori Lewis dan Teori Vsepr dalam Ikatan Kimia

27 Mei 2024   22:43 Diperbarui: 27 Mei 2024   23:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang kimiawan berkebangsaan Amerika Serikat Gilbert N. Lewis dengan teori konfigurasi elektron berikut "Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil atom dapat bergabung. Konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai jika konfigurasi elektron sama dengan konfigurasi elektron gas mulia." Lewis menjelaskan bahwa setiap atom dapat membentuk suatu ikatan dengan atom lainnya. Dalam struktur lewis juga dikatakan suatu atom memiliki muatan, muatan tersebut dikenal dengan istilah muatan formal yang digunakan untuk mengetahui jumlah ikatan yang terjadi pada struktur Lewis dalam sebuah zat. 

Ikatan kovalen adalah ikatan yang dibentuk dari dua atom dengan masing-masing elektronnya. 

Senyawa yang terbentuk oleh ikatan ini dinamakan senyawa kovalen. pasangan elektron seperti ini dinyatakan dengan satu garis. Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen. 

Teori lainnya yaitu teori VSEPR (Valence Shell Electorn Pair Repulsion) mengemukakan adanya tolakan pasangan elektron pada kulit valensi. Teori ini digunakan untuk meramalkan bentuk molekuler dari kelompok atom yang saling berikatan. Teori ini diperkenalkan oleh Nevil's dan Herbert P pada tahun 1940. Teori ini berkaitan dengan jumlah dari pasangan elektron bebas dan jumlah pasangan elektron ikatan dalam senyawa untuk menentukan bentuk molekulnya. 

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Pasangan electron valensi atom mempunyai gaya tolak menolak (Gaya Coulomb) karena electron bermuatan negatif. Karena tolakan, pasangan akan menempati ruang sesuai dengan jenisnya, apakah pasangan bebas, atau pasangan terikat dalam bentuk ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. Teori VSEPR berkaitan dengan jumlah dari pasangan electron bebas dan jumlah pasangan electron ikatan yang ada di dalam senyawa.

Ikatan kimia merupakan proses fisika yang berkaitan dengan interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang mengakibatkansenyawa diatomic atau poliatomic menjadi stabil. Ikatan tersusun atas beberapa ikatan diantaranya:

a. ikatan kovalen

b. ikatan ion

c. ikatan kovalen koordinasi

d. ikatan aromatic

e. ikatan hydrogen

ikatan ini terjadi suatu hubungan khusus yang disebut momen dipol. Momen dipol juga merupakan suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.

Menentukan polar dan nonpolar suatu molekul dapat dilihat berdasarkan jenis atomnya, ligan dan struktur ligan tersebut. Jenis atom didasarkan atas susunan 2 unsur melihat kepolaran molekul melalui perbedaan keelektronegtifan. Sementara untuk molekul dengan susunan, atom tersusun lebih dari unsur maka dapat ditinjau dari atom yang mengelilingi pusat atau simetris atau tidaknya ligan

Teori ikatan valensi mendetailkan sifat-sifat ikatan kimia dalam molekul dengan mempertimbangkan konfigurasi valensi atomnya. Ada tiga prinsip utama dalam teori ini: pertama, pasangan elektron harus memiliki spin yang berlawanan; kedua, kapasitas maksimum dalam orbital ikatan tergantung pada tingkat tumpang tindih orbital; dan ketiga, hibridisasi orbital atom mengacu pada proses penggabungan orbital untuk membentuk orbital hibrida yang cocok dengan jumlah pasangan elektron 

Hibridisasi adalah konsep yang menggabungkan orbital atom untuk membentuk orbital hibrida yang sesuai dengan ikatan kimia. Ini penting dalam menjelaskan sifat ikatan atom secara kualitatif dan membentuk bentuk orbital molekul dalam molekul, terutama dalam kimia organik, terutama untuk atom C, N, dan O.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun