Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Guru - Guru mata pelajaran IPA

Menjadi penulis yang baik membutuhkan dedikasi, latihan, dan keinginan untuk terus belajar. Melalui tulisan-tulisan ini berharap jurnal karya dapat tercipta. Jangan takut memulai dan jangan takut salah, kesalahan menjadi guru terbaik untuk terus menjadi lebih baik lagi. Selalu ingat bahwa setiap penulis besar pernah menjadi pemula. Jangan menyerah dan teruslah berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat-filsafat Timur dan Implikasinya dalam Pendidikan

23 Desember 2023   21:31 Diperbarui: 23 Desember 2023   21:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Timur berasal dari wilayah Timur, terutama dari benua Asia. Filsafat Timur dikatakan memiliki ciri khas dan perspektif yang berbeda dibandingkan dengan tradisi Filsafat Barat. Beberapa tradisi filsafat Timur yang signifikan seperti berikut ini:

1. Filsafat Tiongkok:

Tradisi filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas filsafat Cina. Filsafat Tiongkok mendeskripsikan tradisi intelektual dari budaya Cina sejak awal tercatatnya sejarah mereka hingga saat ini.

Konfusianisme adalah sebuah kepercayaan di Indonesia dikenal dengan konghucu dan sudah diakui bersama 5 kepercayaan yang ada di Indonesia. Konfusianisme didasarkn pada ajaran konfusius (Konf Fuzi) yang mana menganggap dirinya sebagai pemancar nilai-nilai budaya. Konfusius menekankan pada etika, moralitas, tata krama, dan tatanan sosial yang harmonis.

Taoisme merupakan sebuah aliran dalam filsafat yang mempelajari alam dan aliran ini berasal dari Cina. Aliran Taoisme ini muncul era akhir Dinasti Han Timur. Taoisme memfokuskan pada jalan prinsip dasar alam semesta yang menekankan kesederhanaan, harmoni, dan kehidupan yang alami.

Ciri-ciri filsafat Cina cenderung dalam pemikirannya kebanyakan orang Cina tidak dapat memisahkan antara teori dan pelaksanaanya. Secara umum juga filsafat Cina bertolak dari humanisme atau kemanusiaan menjadi perhatian utama sebagian besar filsuf. Dan dalam pemikiran filsafat Cina etika dan spiritualitas menyatu secara terpadu. 

2. Filsafat India:

Filsafat India memiliki dua wilayah yaitu wilayah Hindu dan Wilayah Buddha. Filsafat India memberikan kontribusi yang besar dalam sisi spiritual, agama, moral, seni, bahasa, dan ilmu pengetahuan. Filsafat India berasal dari tulisan kuno Weda seperti Samphita, Brahmana, Aranyaka, dan Upanishad. Dalam tulisannya berisi pemahaman-pemahaman dan sistem kehidupan India pada saat itu.

Hinduisme melibatkan hal-hal berupa reinkarnasi, karma, dan pencarian moksha (pembebasan). Buddhisme menekankan pada pemahaman tentang penderitaan dan jalan menuju pencerahan (nirwana). 

Dalam filsafat India ada 6 sistem aliran filsafat diantaranya (1) Filsafat Nyaya yang didirikan oleh Gautama, merupakan ajaran logika dan cara berdebat Gautama; (2) Filsafat Vaisheshika yang didirikan oleh Kanada, mengajarkan kebebasan (Liberation) dimana kebahagiaan hanya didapat dengan pengetahuan; (3) Filsafat Samkhya yang dirumuskan oleh Kapila, mengembangkam ajaran dualisme antara purusha dan prakrti, atheistis, yakni dengan menolak tuhan; (4) Filsafat Yoga yang dirumuskan oleh Patanjali, ajarannya tentang jiwa, alam kosmologi, dan tujuan akhir; (5) Filsafat Purva-Mimamsa yang dirumuskan oleh Jaimini, dibangun sebuah pandangan mengenai tata dalam alam, dan mengenai manusia; dan (6) Filsafat Vedanta yang dirumuskan oleh Vyasa, berisi tentang keagamaan terkait Brahmanaa adalah syarat mutlak.

3. Filsafat Jepang:

Di negara Jepang dikenal Kitetsugaku sebagai istilah dari filsafat yang berarti ilmu mencari kebijaksanaan. Filsafat ini dikenalkan pada tahun 1862 oleh Nishi Amane. Dahulunya filsafat Jepang dipengaruhi oleh filsafat cina dan filsafat india. Ada beberapa aliran dari Filsafat Jepang diantaranya:

1) Aliran filsafat Zen menekankan kepada kedisiplinan dalam melakukan semedi untuk mencapai sebuah pencerahan, menolak do'a-do'a atau kepercayaan terhadap adanya juru selamat. Ada dua golongan dalam aliran ini yaitu Soto Zen bergerak dalam kegiatan sosial dan Rinzai berkembang dikalangan militer dan aristokrat atau golongan kelas atas.

2) Aliran filsafat Amida mengemukakan suatu ajaran keselamatan yaitu memiliki kepercayaan kepada Buddha secara mutlak. Pengikut aliran ini banyak berasal dari kalangan petani dengan objek pemujaannya yaitu patung Amida Buddha dan patung Budhisatwa Kwan In yang berarti atau melambangkan kemurahan dan patung Daiseishi yang melambangkan kebijaksanaan.

3) Aliran filsafat Jepang Nichiren Shoshu yang merupakan salah satu sekte Buddha yang cukup unik. Keunikannya tidka menyembah arca Buddha tetapi meletakkan Mandara atau tulisan Jepang berisi mantra. Tujuannya untuk mengembalikan agama Buddha kepada bentuknya yang murni kemudian dijadikannya dasar bagi perbaikan masyarakat Jepang. 

4) Aliran filsafat Yoshida Shinto bercorak Shintoyang dipadukan dengan agama Buddha dan konfusianisme. Agama Buddha dapat dianggap sebagai buah dan bunga dari semua darma di alam sementara konfusianisme sebagai rantingnya dan agama shinto sebagai akar dan batangnya.

5) Aliran filsafat Neo-Konfusius berkembang menjadi kelompok Kumazan Banzan dengan menempatkan moral di atas kepentingan dengan negara dan Ogyu Sorai menolak pemikiran tindakan penguasa harus berdasarkan moralitas karena melihat shogun sebagai penguasa mutlak.

6) Aliran filsafat Mito dipelopori oleh Tokugawa Mitsukuni yang anggotanya terdiri dari ahli sejarah yang mempelajari naskah-naskah kuno. 

 4. Filsafat Persia (Iran): dikenal filsafat agama persia kuno yang mengajar bahwa segala yang ada terlibat dalam perebutan antara dewa kebaikan dan dewa kejahatan. Zoroastrianisme dikategorikan sebagai agama, mencakup aspek filsafat dengan ajaran-ajaran tentang dualisme antara kebaikan dan kejahatan.

5. Filsafat Islam: berpedoman pada ajaran islam yang merupakan hasil pemikiran manusia. Berawal dari pemikiran Yunani dan pengembangan filosofi di dunia islam, termasuk kontribusi dan filsuf seperti Al-Farabi, avicenna (Ibnu Sina), dan Averroes (Ibnu Rusyd).

Filsafat Timur menekankan pada aspek spiritualitas, etika, dan pandangan dunia holistik yang berbeda dengan filsafat Barat yang berfokus pada logika, rasionalitas, dan analisis sistematis. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan dari filsafat timur dan filsafat barat, keduanya memiliki kontribusi berharga dalam pengembangan pemikiran manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun