Di negara Jepang dikenal Kitetsugaku sebagai istilah dari filsafat yang berarti ilmu mencari kebijaksanaan. Filsafat ini dikenalkan pada tahun 1862 oleh Nishi Amane. Dahulunya filsafat Jepang dipengaruhi oleh filsafat cina dan filsafat india. Ada beberapa aliran dari Filsafat Jepang diantaranya:
1) Aliran filsafat Zen menekankan kepada kedisiplinan dalam melakukan semedi untuk mencapai sebuah pencerahan, menolak do'a-do'a atau kepercayaan terhadap adanya juru selamat. Ada dua golongan dalam aliran ini yaitu Soto Zen bergerak dalam kegiatan sosial dan Rinzai berkembang dikalangan militer dan aristokrat atau golongan kelas atas.
2) Aliran filsafat Amida mengemukakan suatu ajaran keselamatan yaitu memiliki kepercayaan kepada Buddha secara mutlak. Pengikut aliran ini banyak berasal dari kalangan petani dengan objek pemujaannya yaitu patung Amida Buddha dan patung Budhisatwa Kwan In yang berarti atau melambangkan kemurahan dan patung Daiseishi yang melambangkan kebijaksanaan.
3) Aliran filsafat Jepang Nichiren Shoshu yang merupakan salah satu sekte Buddha yang cukup unik. Keunikannya tidka menyembah arca Buddha tetapi meletakkan Mandara atau tulisan Jepang berisi mantra. Tujuannya untuk mengembalikan agama Buddha kepada bentuknya yang murni kemudian dijadikannya dasar bagi perbaikan masyarakat Jepang.Â
4) Aliran filsafat Yoshida Shinto bercorak Shintoyang dipadukan dengan agama Buddha dan konfusianisme. Agama Buddha dapat dianggap sebagai buah dan bunga dari semua darma di alam sementara konfusianisme sebagai rantingnya dan agama shinto sebagai akar dan batangnya.
5) Aliran filsafat Neo-Konfusius berkembang menjadi kelompok Kumazan Banzan dengan menempatkan moral di atas kepentingan dengan negara dan Ogyu Sorai menolak pemikiran tindakan penguasa harus berdasarkan moralitas karena melihat shogun sebagai penguasa mutlak.
6) Aliran filsafat Mito dipelopori oleh Tokugawa Mitsukuni yang anggotanya terdiri dari ahli sejarah yang mempelajari naskah-naskah kuno.Â
 4. Filsafat Persia (Iran): dikenal filsafat agama persia kuno yang mengajar bahwa segala yang ada terlibat dalam perebutan antara dewa kebaikan dan dewa kejahatan. Zoroastrianisme dikategorikan sebagai agama, mencakup aspek filsafat dengan ajaran-ajaran tentang dualisme antara kebaikan dan kejahatan.
5. Filsafat Islam:Â berpedoman pada ajaran islam yang merupakan hasil pemikiran manusia. Berawal dari pemikiran Yunani dan pengembangan filosofi di dunia islam, termasuk kontribusi dan filsuf seperti Al-Farabi, avicenna (Ibnu Sina), dan Averroes (Ibnu Rusyd).
Filsafat Timur menekankan pada aspek spiritualitas, etika, dan pandangan dunia holistik yang berbeda dengan filsafat Barat yang berfokus pada logika, rasionalitas, dan analisis sistematis. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan dari filsafat timur dan filsafat barat, keduanya memiliki kontribusi berharga dalam pengembangan pemikiran manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H