Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Resep Sambal Pete Udang Panggang, Sajian Lengkap untuk Keluarga Tercinta

30 November 2024   08:53 Diperbarui: 30 November 2024   20:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika saya membeli petai (pete) untuk ditabung, eh..ternyata tidak hanya uang saja ya, yang bisa ditabung. Bahan sayuran pun bisa dijadikan tabungan. Hehe...

Ya, begitulah. Terkadang penjual sayur keliling hari ini membawa bahan A, besuknya sayuran yang di masuk tidak tersedia di lapaknya.

Makanya, ketika saya pas kepingin mengolah menu sesuai keinginan, dan bahan tersedia di lapak sayur, saya langsung membelinya. 

Akan tetapi yang jadi masalah terkadang kelengkapannya kurang, jadinya bingung hendak dimasak apa? 


Seperti halnya ketika membeli petai, sebenarnya saya sudah menyiapkan hidangan untuk santap siang. Pada akhirnya pete pun masuk kulkas. 


Pada umumnya petai dijadikan lalapan, baik yang masih mentah maupun digoreng, pula dijadikan campuran sayur lodeh, tumisan, hingga sambal (Lidah Jawa kami menyebut sambel).


Bicara soal sambal, tetiba ingin membuat sambel pete. Tapi sepertinya resep ini sering tersaji di meja makan kami. Nah, saya ingin menu sedikit berbeda agar terlihat istimewa.


Lantas muncul ide membuat sambal petai udang panggang. Membayangkan saja sepertinya bakal maknyus, soalnya saya belum pernah mengolahnya. Seketika itu juga saya langsung memesan udang.


Alhamdulillah, dapat seperempat kilo. Sayangnya, udang made in tukang sayur mempunyai ukuran menengah ke bawah, alias kecil. Hehe...
Ya, kalau saya sih, maklum. 

Pedagang itu kan tengkulak, mungkin para bakul di pasar tidak berani menyetok udang lobster yang gede, takut tidak laku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun