Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berikut Alasan Saya Memilih Burjo Kuah Susu Ketimbang Berkuah Santan

5 November 2024   15:51 Diperbarui: 17 November 2024   12:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burjo susu Dokumen Burjo 5758 Kholase foto Yuliyanti

Pada suatu pagi, anak saya meminta bekal nasi goreng komplit. Beberapa bulan terakhir ia selalu membawa bekal makanan. Sayangnya, kami tidak mempunyai stok sisa nasi kemarin.

Jika harus menanak nasi terlebih dulu, tentunya akan terburu-buru. Sebab, memakan waktu sekira 45 menit hingga satu jam menggunakan cara tradisional.

Belum lagi proses menggoreng yang membutuhkan waktu tidak sedikit.
Tetapi saya tidak ingin mengecewakannya. Demi memenuhi keinginan anak, pesan secara online menjadi pilihan.

Nak Nang merekomendasikan salah satu warung yang menawarkan beragam paket makanan enak. Setelah saya berselancar, ternyata benar.

Warung tersebut tidak hanya menawarkan makanan yang lezat, tetapi juga menjual aneka bubur nusantara.
 
Ada bubur ayam bandung, es kacang ijo, bubur kacang ijo dan ketan hitam panas, bubur kacang ijo panas, dan burjo susu. Kebetulan saya dan suami pecinta bubur.

Beliau memilih menu pertama, katanya ingin mencicipi bubur ayam bandung. Karena yang sering kami jumpai hanya bubur lemu berbahan beras putih, santan, daun salam dan garam.


Lepas dari makanan yang dipesan suami, pilihan saya jatuh pada menu terakhir, yaitu burjo susu.

Berikut alasan saya memilih burjo kuah susu ketimbang burjo berkuah santan

Burjo susu berbahan kacang ijo ketan hitam dan susu panas. Pada umumnya bubur kacang ijo berkuah santan berbalur sedikit susu dan sirup.

Tetapi saya lebih memilih burjo yang berkuah susu hangat ketimbang kuah santan. Pingin tahu kenapa?

Tabel Gizi https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/susu?portionid=1136438&portionamount=100,000
Tabel Gizi https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/susu?portionid=1136438&portionamount=100,000


Karena dalam 100 gram susu, kadar lemaknya hanya 2,06 g, lebih rendah jika dibandingkan 100 gram santan yang memiliki lemak 23,84 g. Itu artinya, susu lebih aman dikonsumsi. Lebih-bebih bagi mereka yang mempunyai keluhan suatu penyakit.

Input sumber gambarhttps://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/susu?portionid=1136438&portionamount=100,000
Input sumber gambarhttps://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/susu?portionid=1136438&portionamount=100,000

Guna memudahkan pemahaman Anda, berikut saya sematkan tabel gizinya.

Nah, berdasarkan alasan di atas, saya lebih memilih susu daripada santan untuk kuah burjo. 

Bubur kacang ijo :Dok pri Yuliyanti 
Bubur kacang ijo :Dok pri Yuliyanti 

Sayangnya, penjual salah menyiapkan. Pesanan yang datang bubur kacang ijo tanpa ketan hitam. Hadeuh...piye to iki....

Tak apalah. Kacang ijo juga baik kok, untuk kesehatan.

**

Bubur ayam dan bubur kacang ijo, diaduk atau tidak?

Bicara soal topik pilihan Admin Kompasiana diaduk atau tidak, ketika kami menyantap bubur, sehubungan kami pasangan sehati termasuk tim pertama. 

Bubur ayam bandung pilihan suami berbahan dasar beras putih bertabur suwiran daging ayam.

Tangkap Layar Bubur Ayam Bandung Dokumen Burjo 5758
Tangkap Layar Bubur Ayam Bandung Dokumen Burjo 5758

Dalam semangkuk bubur dihisai beragam topping . Melihat tampilan bubur sudah semestinya diaduk. 

Jika tidak, maka kuah dan tooping berbumbu tidak akan menyatu dalam bubur. Itu artinya nikmatnya bubur berkurang.

Bubur Kacang Ijo: Dok pri Yuliyanti
Bubur Kacang Ijo: Dok pri Yuliyanti

Begitu juga dengan bubur kacang ijo, sekalipun tanpa ketan hitam, tetap diaduk. Alasannya cukup sederhana, sudah tradisi.

Bagi kami jika akan menyantap hidangan berkuah, tentu akan mengaduk terlebih dulu. Tujuannya agar kuah dan ampas menyatu. Pengadukan pada makanan akan menambah nikmatnya hidangan.

Singkat cerita, pesanan anak sudah dibawa ke sekolah, suami melahap buryam, sedangkan saya bersiap menikmati semangkuk burjo hangat yang nikmat, dan tentunya bergizi tinggi.  

Sekian dari saya, salam kuliner.


#DiadukatauTidak?
#JelajahBuburNusantara
#BurjoBuburKacangIjo
#BuburAyamBandung
#TopikPilihan
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,05November2024
#Tulisanke-615
#menulisdiKompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun