iga bakar yang banyak, to...!"
"Buk, besuk kalau kurban bikin
"Ya, Le. Nanti Ibuk bikin iga bakar yang banyak. E, tapi tergantung dapetnya iga lho, Le."
"Njaluk, no!"
"Eh, Cah Bagus, nggak boleh minta. Kalau dikasih, ya diterima. Matur nuwun. Tapi kalau nggak diberi, ya udah. Ora pareng njaluk-njaluk, Le."
Njaluk-njaluk merupakan kosakata Masyarakat Jawa, memiliki arti kata meminta-minta. Begitulah, kenapa saya melarangnya, karena tangan di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah.
**
Hari Raya Idul Adha atau yang dikenal dengan nama Hari Kurban memang telah lama berlalu. Namun kisah terkait perayaan umat Islam melekat dalam ingatan.
Lebih-lebih jika menyoal hidangan istimewa yang disajikan di Hari Raya, rasanya melekat di indera perasa dan ingin mengulang sajiannya. Salah satunya iga bakar.
Saya membuat resep iga bakar memenuhi permintaan anak. Kebetulan beberapa bulan terakhir ia menyukai jenis olahan ini.Â
Awal mula mengenal masakan ini hasil perburuan melalui aplikasi grab food. Ya, Pondok Makan Kanjengan yang terletak di Tengah Kota Klaten menjadi resto pilihan.
Resto di atas menyajikan beragam olahan daging sapi. Dari sekian menu, Nak Nang menyukai nasi goreng daging sapi dan iga bakar madu.Â
Madu salah satu pemanis alami yang biasa digunakan untuk mengganti gula pada masakan. Dengan catatan, cara mengolahnya benar.
Menurut Kompas.com, mencampur madu dalam masakan bersuhu tinggi(sedang dimasak) akan merusak kandungan nutrisi madu. Dan, tentunya tidak baik bagi kesehatan.
Â
Maka, ketika mendapat jatah daging kurban saya ingin memasak sendiri. Dalam resep ini selain menggunakan bahan tulang iga, juga menambahkan irisan daging dengan sedikit lemak.
Selanjutnya bahan dibumbu baceman berpadu rempah khas untuk memasak daging merah, lalu diungkep selama hampir satu jam.Â
Setelah matang dibaluri bumbu bakaran, lalu didiamkan dalam kulkas selama 15-30 menit agar bumbu lebih meresap.
Anda penasaran?
Mabar, yuk! Masak bareng, yuk!
Bahan utama:
-1 kg tulang iga
-1/2 kg daging sapi
-1 liter air untuk merebus
-2,5 liter air untuk ungkep
-2,5 sdm minyak goreng untuk menumis
Bahan bumbu ungkep:
- 4 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah. Rempah digoreng setengah matang.
- 3 butir kemiri sangrai (maaf tidak tersemat)
- 1 sdm roico rasa sapi
- 1 sdt kaldu jamur totole
- 1 sdm ketumbar bubuk
- 1 sdt lada bubuk
- Secukupnya garam
- 125 gram gula merah Â
- 3 Sdm Kecap manis
- 3 lbr daun salam
- 1 btg sereh, memarkan ujung putihnya
- 3 cm lengkuas geprek
- 3 cm jahe bersih, memarkan
- 1 biji kembang lawang
- 1 butir kapulaga, memarkan
- 1 sdm bawang putih goreng
Bahan bumbu bakar
- 3 siung bawang
- 5 siung bawang merah setengah matang
- 75 gram gula merahÂ
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1/2 sdt lada bubuk
- 1 sdm roico rasa sapi
- 1 sdt munjung kaldu jamur
- 200 ml air rebus daging (kaldu)
- 1 butir pala( parut secukupnya)Â
- 200 ml air rebusan daging (kaldu)
Peralatan:
Panci presto, mangkuk besar, gril pan untuk membakar iga, dan cobek untuk tempat saji, atau piring.
Cara mengolah:
Pertama: Cuci bersih tulang iga beserta dagingnya. Tiriskan. Selanjutnya haluskan bawang putih, sisihkan. Kemudian haluskan bawang merah dan kemiri.
Kedua: Didihkan air dalam panci, masukkan iga dan daging. Rebus hingga keluar buih yang berwarna kecokelatan, buang buihnya (1). Selang beberapa menit, ambil daging dan iga (2). Singkirkan air rebusan.
Ketiga: Siapkan panci presto, tambahkan minyak goreng, tumis bawang putih hingga harum (3).
Kempat: Tambahkan bawang merah, aduk hingga aroma rempah menguar. Susulkan penyedap dan sedikit air. Aduk-aduk. Tambahkan iga serta daging (4). Aduk kembali.
Kelima: Selanjutnya tambahkan air, rebus hingga kuah mendidih, susulkan gula merah, kecap dan bawang goreng (5).Â
Presto selama satu jam dengan api sedang (6). Dalam tahap ini, aroma ungkep daging hmmm...sedap menguar ke seluruh ruangan.
Setelah batas waktunya, matikan kompor. Diamkan selama 10-15 menit. Lalu buka penutup presto. Angkat iga dan daging. Sisihkan.
Tahap selanjutnya
Siapkan iga berikut bumbu bakaran (A).Haluskan bawang putih, dan bawang merah, masukkan ke dalam mangkuk.
Selanjutnya sisir tipis gula merah (B) tuang ke dalam mangkuk, tambahkan air kaldu, kecap dan bumbu lainnya, dan parut biji pala seperti semaran gambar di atas (C).
Setelahnya aduk bumbu, tampilannya seperti bumbu sate (D). Kemudian masukkan iga dan daging, aduk rata (E), lalu tutup dengan plastik pembungkus makanan, simpan dalam kulkas. Diamkan selama 15-30 menit agar bumbu meresap.
Tahap Selanjutnya Proses Pembakaran:
Panaskan grill pan, olesi bluband, tambahkan potongan iga dan daging di atasnya, olesi bumbu sambil dibolak-balik supaya tidak gosong.
Lakukan hingga iga terpanggang semua, lalu hidangkan beserta nasi hangat dan sambal acar.
Berikut penampilan iga bakar Kreasi Dapur Yuliyanti, aroma begitu begitu menggoda, apalagi rasanya?
Masyaa Allah, tekstur daging sangat empuk, aroma rempah begitu hangat, tampilan warna begitu menggoda.
Hidangan tersebut cocok disandingkan dengan dengan nasi hangat, sambal dan acar ketimun. Mantap tenan.Â
Saat menyantap menu bersama nasi hangat serta acar timun, hidangan ini terasa enak banget. Tekstur daging pula yang menempel pada tulang iga empuk dan gurih cenderung manis, aroma rempah begitu hangat.
 Jian, pokok-e uenak tenan. Istimewa. Asli. Ora ngapusi alias nggak bohong. Hehe...anak saya melahap dengan riang, bahkan reques lagi dan lagi. Hehe...
Menu di atas cocok dinikmati setiap saat sebagai varian menu keseharian bukan hsnya pada waktu Idul Adha. Hanya saja, saya masak pertama kali di bulaan tersebut. Hehe....
Nah, mudah kan, cara membuatnya? Silakan mencoba ya, pembaca. Salam kuliner.
#ResepIgaBakarEmpuk
#ArtikelFoodie
#KreasiDapurYuliyanti
#Tulisanke-600
#Klaten,09 September2024
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H