Sesampainya di halaman rumah, saya tidak melihat suami maupun yang lainnya. Depan rumah tampak tenang. Lantas saya melongok di pembatas pagar.
Ternyata di depan warung soto sebelah rame, suami bersama beberapa warga sedang berbincang-bincang. Sangat serius.
Saya mencoba mendekat dan mendengarkan apa yang diperbincangkan. Ternyata bapak-bapak sedang memperbincangkan pencuri pisang yang diangkut mobil polisi.Â
'Akhirnya, pencuri pisang yang meresahkan pun berkurang'.
Ya, akhir-akhir ini memang kerap terjadi pencurian pisang di sekitar tempat tinggal kami. Dulu, salah satu warga pernah memergoki aksi pencurian pisang di pagi buta. Dan itu dilakukan oleh seorang
Ada lagi kejadian pisang dicuri, tetapi pemiliknya tidak mengetahui waktu kejadian sekalipun pisang di depan mata. Apalagi yang di area perkebunan atau sawah, tahu-tahu pisangnya ambalas digondol orang.
Dari hasil perbincangan yang saya dengar, pencuri menebang tiga tandan pisang. Kemudian pisang disisir, lalu dimasukkan ke dalam karung plastik berwarna putih (bagor).
Menurut Candra pemuda yang berjaga di Bengkel Pengecetan Kiat Motor, sekira pukul 05:30 WIB ia melihat seorang lelaki lelaki sedang memanggul karung.
Merasa curiga dengan isi karung, pria tersebut menghampiri pejalan kaki asing lalu menanyai menggunakan dialek Jawa.
Pejalan kaki tersebut mengaku habis membeli pisang di tempat petani berinisial (T). Tetapi saat ditanya lebih lanjut, pria setengah tua tersebut kebingungan dan membuang karung pisang, lalu mengambil langkah seribu.
Dalam benak Candra, pria tersebut seorang pencuri. Lantas ia mengejar lelaki yang melarikan diri ke arah kota.Â