Rempah yang digoreng bakal menumbuhkan aroma sedap yang begitu menggoda. Dan, rasanya kia lezat. Salah satunya resep tumis pare.
Resep di atas merupakan kolaborasi antara tumisan dan ora-arik. Tekniknya hampir sama. Tetapi bumbunya sedikit berbeda. Perbedaan ada pada bumbu orak-arik.
Pada umumnya orak-arik terdiri dari bahan sayuran berbalur telur, dibumbui bawang, lada dan bumbu penyedap. Selanjutnya ditumis dengan teknik diorak-arik layaknya orang marah. Ah, tidak tidak.
Sebab, dapur Yuliyanti selalu menyajikan menu berbumbu cinta kasih sayang. Hehe....
Sedangkan tumisan menggunakan bumbu sama di atas dengan menambahkan rempah-rempah.
Ketika mengolah pare, saya menggunakan dua metode.Â
Pertama, Pare dibelah menjadi dua bagian seperti foto yang tersemat. Kemudian daging bagian tengah dibuang beserta bijinya. Selanjutnya dicuci bersih lalu diiris tipis.
Setelahnya ditumis tanpa menambahkan air. Sebagai gantinya air cukup menambahkan dua butir telur. Dan, hasilnya tumisan matang tidak gosong. Rasa pahit pun tipis alias sedikit.
Kedua, setelah pare diiris tipis lalu diremas pelan dengan sedikit garam, dan mencucinya hingga bersih airnya bening. Ketika menumis menambahkan sedikit air. Hasilnya tentu pahit. Tetapi nikmat.
Dalam resep ini saya memakai cara kedua. Sebab menginginkan sensasi pahetcho, pahet-paet echo. Meski rasanya sedikit pahit, pare memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Mengutip Alodokter-Jika rutin mengonsumsi pare, maka beragam manfaat akan didapat. Berikut manfaatnya:
1. Mengendalikan kadar gula darah.